Hewan Kurban di Ponpes API Al Huda Naik Lima Kali Lipat
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG – Jumlah hewan kurban yang dipotong antara satu tempat dengan tempat lainnya berbeda. Ada yang naik. Ada yang turun. Yang mengalami peningkatan diantaranya ada di Pondok Pesantren (Ponpes) API Al Huda, Dusun Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Dalam Idul Adha tahun ini yang masih dalam suasana pandemi corona, ponpes tersebut menyembelih 100 ekor kambing. Meningkat lima kali lipat. \"Alhamdulillah, untuk tahun ini kami dapat menyembelih hewan kurban yang lebih banyak daripada tahun kemarin. Untuk tahun ini kami dapat sumbangan sebanyak 100 ekor kambing. Meningkat lima kali lipat dibanding tahun lalu yang kira kira hanya 20 ekor,” kata salah satu pengurus di pondok, Lukman (22). Menurutnya, meningkatnya jumlah tersebut dipengaruhi wabah saat ini. Masyarakat ada yang masih takut dengan penyebaran virus. “Sehingga penyembelihan qurban diserahkan kepada pondok pesantren yang dijamin aman daripada kerumunan orang di desa, \" tandasnya. Sementara itu, proses penyembelihannya dilaksanakan secara normal. Karena dilaksanakan tanpa melibatkan orang luar, kesehatan santri tetap dijamin. “Proses penyembelihan dipandu oleh guru - guru di pesantren dan dilanjutkan sendiri oleh para santri,” terangnya. Baca juga Panitia Kurban di Kota Magelang Belum Sepenuhnya Melaksanakan Protokol Kesehatan Dia menambahkan, para santri merasa senang melaksanakan kegiatan tersebut. Mereka dengan asyik memotong - motong daging yang sudah disembelih. Apalagi setelah itu mereka memasak dan menikmatinya bersama - sama. \"Alhamdulillah kita dapat memotong lebih banyak. Apalagi kami memotong, mencuci, memasak, dan menyantap sendiri. Sehingga kami mengerti prosesnya. Rasanya senang banget, karena kita jarang - jarang makan dengan daging kambing sebanyak ini,\" ujar salah satu santri, Arfan (21). Sementara itu, salah satu dusun di Sukorejo Kecamatan Mertoyudan tetap melaksanakan penyembelihan hewan di depan Masjid Baitul Muttaqien, kemarin. Budi Muhammad Soleh (34) mengatakan, panitia tidak bisa menolak bantuan dari warganya untuk membantu penyembelihan. Diakuinya, tahun kemarin ada tujuh ekor kambing dan satu ekor sapi. Tahun ini meskipun tidak ada sapi tapi ada 10 kambing. “Memaklum dengan adanya pandemi seperti Ini. Saya bersyukur masih banyak yang berkurban,” tandasnya. Marji (55), salah satu warga mengaku datang ke masjid untuk melihat pemotongan hewan kurban. “Setelah melihat penyembelihan langsung pulang,” tandasnya. Sementara itu, masyarakat Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan tetap melaksanakan pemotongan hewan kurban di halaman Masjid Darussalam. Ketua pelaksana pemotongan, Ngadiyanto (52) mengaku dalam pemotongan tersebut pihaknya mendapatkan buku panduan dari Dinas Peternakan. “Untuk panitia inti hanya 12 orang, tapi kita tidak bisa menolak warga yang ingin membantu. Jadi ya seperti biasa saja. Paling hanya memakai masker, sarung tangan dan anak-anak dimohon untuk tidak ikut,” ujarnya. Ngadiyanto juga menambahkan bahwa panitia sudah sebisa mungkin melaksanakan protokol kesehatan. Diantaranya seperti, menyediakan tempat cuci tangan, bilik sterilisasi dan melarang anak-anak untuk memasuki halaman masjid. Antusias warga untuk melihat proses penyembelihan berkurang, tetapi untuk anak-anak masih tidak bisa dihindarkan. Tahun ini, jumlah hewan yang dikurbankan sebanyak 16 hewan. Diantaranya lima ekor sapi dan 11 ekor kambing. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang terdiri dari enam ekor sapi dan 13 kambing. Ngadiyanto cukup memaklumi penurunan jumlah hewan kurban ini dikarenakan pandemi yang berdampak pada banyak sektor kehidupan. “Pembagian hewan kurban tetap menggunakan plastik putih karena itu terkait dengan biaya. Panitia sudah pernah mencoba tapi itu mahal, satunya seribu rupiah” ujar Ngadiyanto. (pkl1/pkl4/pkl5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: