Hujan Turun, Petani Temanggung Siap-siap Tanam Pertama

Hujan Turun, Petani Temanggung Siap-siap Tanam Pertama

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Hujan yang sudah mulai mengguyur sejumlah daerah, membuat petani di wilayah Kabupaten Temanggungmulai melakukan persiapan tanam pertama. Pantauan koran ini di wilayah Kecamatan Tembarak, sejumlah petani mulai melakukan persiapan dengan mengolah lahan mereka. Pengolahan lahan untuk persiapan tanam pertama yang dilakukan dengan berbagai cara dan metode. Sebagian petani di lereng Gunung Sumbing ini masih memilih menggunakan kerbau dalam melakukan perisapan tanam. Mereka menilai dengan menggunakan kerbau kesuburan tanah akan tetap terjaga. “Yang punya traktor banyak, tapi kalau saya sendiri masih memilih mengunakan kerbau, selain lebih ramah. Kesuburan tanah juga tetap terjaga, tanah tidak terkontaminasi oleh bahan bakar,” terang Junaedi (48) salah satu petani desa setempat. Menurutnya, musim tanam pertama ini kemungkinan besar akan mundur dari tahun sebelumnya, sebab hujan baru mengguyur wilayah Temanggung pada awal bulan November ini. “Beda sama tahun lalu, akhir bulan September sudah mulai turun hujan, sehingga dibulan Oktober sudah mulai tanam,” terangnya. Baca Juga Lembah Ponthong Tambah Wisata Alam Kertek Sumadi (52) petani lainnya menuturkan, pada musim tanam pertama ini biasanya akan dibarengi dengan curah hujan yang tinggi dan terjangan angin yang cukup kencang, sehingga tanaman padi sangat rawan ambruk dan busuk.Biasanya dibulan Desember hingga Januari curah hujan sangat tinggi, jadi persiapan harus dilakukan sedini mungkin. Persiapan yang dimaksud, mulai dari pengolahan lahan, penebaran benih hingga tanam harus benar-benar diperhitungkan, sehingga ketika memasuki bulan Desember atau Januari, tanaman padi sudah kuat. “Sebelum hujan mengguyur kemarin, sebagian petani sudah mulai menebar benih dan pengolahan lahan, jadi ketika hujan turun petani sudah mulai tanam,” terangnya. Ia berharap, pada musim tanam pertama ini kondisi cuaca bisa mendukung, sehingga pertumbuhan padi bisa normal dan tidak mudah terserang hama penyakit. Dengan demikian produksi padinya bisa lebih meningkat. Karena produksi padi juga sangat dipengaruhi oleh cuaca, selain benih, perawatan dan cara tanam. Selain itu dirinya juga berharap, harga gabah kering panen saat panen raya mendatang bisa tetap bertahan tinggi agar petani tidak mengalami kerugian yang banyak. “Semoga saja kualitas gabah bagus dan produksinya semakin meningkat, harga juga semakin membaik,” harapnya.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: