IDP Minta Fasum dan Perkantoran di Purworejo Dilengkapi Aksesibilitas
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Ikatan Disabilitas Purworejo (IDP) meminta kepada pemerintah Kabupaten Purworejo agar dapat terus memberikan perhatian terhadap pemenuhan aksesibilitas penyandang disabilitas di semua gedung perkantoran serta fasilitas umum (Fasum). Banyaknya bangunan publik yang belum memiliki akesibilitas kerap menyulitkan mobilitas anggota IDP saat mengikuti kegiatan tertentu. Aspirasi itu disampaikan oleh Ketua IDP, Harnoto, saat mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2021 dalam rangka Penyusunan RKDP Kabupaten Purworejo Tahun 2022 di Ruang Rapat Kantor Bappeda Purworejo, Kamis (25/3). Musrenbang digelar secara virtual berpusat di Comand Centre Dinkominfo yang dihadiri Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM, Sekda Drs Said Romadhon, Kepala Bappeda Ir Bambang Jati Asmara MT MA, dan kepala OPD terkait. Sementara Ketua DPRD Dion Agasi Setyabudi SIKom MSi berada di gedung DPRD dan Sekretaris Bappeda Provinsi Jawa Tengah Drs Juwandi MSi di Semarang. Baca Juga PKL Pakuliman Siap Ditata, Jika Difasilitasi Lokasi yang Representatif “Mohon untuk akses bagi penyandang disabilitas itu bisa menjadi perhatian dalam setiap pembangunan gedung. Untuk yang sudah ada, kami matur nuwun,” sebutnya. Menurut Harnoto, sejumlah Fasum di Purworejo telah dilengkapi aksesibilitas. Namun, masih banyak pula yang belum. Kondisi itu kerap menyulitkan anggota IDP saat mendatangi lokasi tersebut. “Misal ada pertemuan, banyak yang tidak bisa naik dan harus digotong-gotong sama teman-teman, itu kejadian sering,” katanya. Tidak hanya gedung perkantoran, lokasi pariwisata yang dikelola Pemkab juga perlu dilengkapi aksesibilitas. “Kemarin di Pantai Jatimalang, teman-teman mau foto di Patung Dewaruci itu untuk naik kesulitan,” lanjutnya. Dalam kesempatan itu, Harnoto juga menyampaikan aspirasi agar Pemkab dapat memberikan bantuan berupa pelatihan-pelatihan. Pasalnya, masih banyak penyandang disabilitas yang belum dapat bekerja akibat belum memiliki keterampilan khusus. Mohon untuk dipikirkan sekali ini karena banyak yang masih mengganggur, belum punya pekerjaan dan butuh bantuan keterampilan,” ungkapnya. Selain pelatihan, dukungan penyaluran hasil karya kaum disabilitas juga penting. Hal itu untuk memotivasi agar mereka terus berkarya dan menghasilkan pemasukan sehingga tidak bergantung orang lain. “Jadi nanti kalau misalnya sudah diberi keterampilan, terus nantinya bisa disalurkan hasil karyanya. Hasil keterampilannya itu kalau sudah baik, bagus, bisa dikoordinir UMKM atau apa lah,” tandasnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: