Hutan di Gunung Sumbing Terbakar
TEMANGGUNG – Puluhan hektar hutan di lereng Gunung Sumbing terbakar, upaya pemadaman api sudah dilakukan. Terkait dengan penyebab kebakaran, sampai saat ini masih dalam penyelidikan. Kusino Asisten Perhutani (Asper) Temanggung menuturkan, hingga saat ini kebakaran masih terjadi, pertama kali titik api terlihat pada sekitar pukul 03.00 WIB di Petak 27-7 Resor Pemangku Hutan Kemloko, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung. “Masyarakat yang pertama mengetahui ada titik api, kemudian melaporkan kepada kami,” katanya, kemarin. Kawasan hutan dan lahan di lereng Gunung Sumbing di wilayah Perhutani petak 23-3 dan petak 27-7 resort pemangku hutan (RPH) Kemloko BKPH Temanggung atau tepatnya di atas Desa Banaran Kecamatan Tembarak. “Masuk wilayah Kecamatan Tembarak, kami masih berupaya keras melakukan pemadaman api,” katanya. Ia menuturkan jenis vegetasi yang terbakar berupa semak dan ilalang. Lokasi kebakaran berada di jurang yang terjal dan sulit dijangkau. Sebelumnya, titik asap kebakaran hutan terlihat pada Sabtu (21/9) sore, setelah dilakukan pemantauan dan observasi lokasi oleh personel Basecamp Banaran pada malam harinya, api tidak terlihat lagi. “Akan tetapi tadi pagi pukul 03.00 WIB api terlihat dari Basecamp Banaran,” katanya. Dijelaskan, titik api pertama kali terlihat di petak 27-7 pada Sabtu sore, besarnya hembusan angin di kawasan lereng gunung sumbing dan banyaknya tanaman yang mudah terbakar mengakibatkan api cepat membesar dan menjalar ke petak 23-3 RPH Kemloko. “Terkait dengan luasan hutan yang terbakar saat ini lanjutnya, luasan yang terbakar saat ini sudah mencapai 31,3 hektar,” sebutnya. Ia menambahkan, pihaknya bersama dengan BPBD, Polres, Kodim 0706 Temanggung serta relawan dan masyarakat sekitar terus melakukan pemantauan terhadap kebakaran di lereng gunung sumbing tersebut. “Petugas gabungan telah berupaya membuat sekat agar kebakaran tidak semakin meluas,” katanya. Namun dalam upaya pemadaman ini lanjutnya, petugas gabungan terkendala dengan medan yang terjal yang harus ditempuh dengan berjalan kaki hingga 3 jam. Selain itu juga faktor ketersediaan air yang minim di sekitar lokasi kejadian. Sementara itu, PLt Kepala BPBD Temanggung Gito Walngadi menambahkan, selain melakukan pemadaman hutan, pihaknya juga melakukan evakuasi terhadap pendaki yang saat itu sedang mendaki. Sebanyak 134 pendaki dievakuasi dari puncak Gunung Sumbing melalui jalur pendakian Banaran Desa Banaran Kecamatan Tembarak. “Para pendaki sudah dievakuasi semua, mereka dalam keadaan selamat. Mereka ini berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jogjakarta serta daerah lainnya,” katanya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: