Indonesia Dirundung Bencana (update)

Indonesia Dirundung Bencana (update)

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA – Indonesia tengah berduka. Belum usai pencarian korban jatuh pesawat Sriwijaya Air dan longsor Sumedang. Sekarang giliran Sulawesi Barat yang ditimpa gempa. Korbannya, puluhan orang meninggal dunia. Ratusan orang luka-luka. Ada juga di Kalimantan Selatan. Puluhan ribu jiwa terdampak banjir. Enam ribu rumah terendam. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai di Kecamatan Pelaihari meluap. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai pukul 20.52 WIB, korban meninggal dunia tercatat 42 orang. Dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane. Gempa dengan skala 6,2 Magnitudo terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat. Sampai saat ini jaringan listrik juga masih padam dan komunikasi selular tidak stabil pada dua kabupaten tersebut. Dari data BNPB, terdapat 10 titik lokasi pengungsian di Kabupaten Majene. Sedangkan di Kabupaten Mamuju, terdapat lima titik pengungsian yang berada di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro. Kemarin, Kepala BNPB Doni Monardo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini langsung melakukan peninjauan ke lokasi terdampak gempabumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. BNPB mendistribusikan bantuan tenda isolasi, tenda pengungsi, paket makanan tambahan gizi, paket makanan siap saji, hingga 30 unit Genset 5 KVA. “BPBD Kabupaten Majene mengabarkan delapan warganya meninggal dunia dan lebih dari enam ratus menderita luka-luka. BPBD setempat terus melakukan upaya penanganan darurat dan memutakhirkan data dampak pascagempa,” kata Doni lewat keterangan persnya. Data Pusat Pengendali Operasi BNPB per 15 Januari 2021, pukul 11.10 WIB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 15.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Ia melanjutkan, BPBD setempat terus melakukan pendataan dan kaji cepat di lapangan. Sedangkan kerusakan bangunan di Kabupaten ini mencakup 62 unit rumah rusak, satu puskesmas rusak berat, 1 kantor danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene – Mamuju. Sedangkan pada Kabupaten Mamuju, BPBD setempat menginformasikan kerusakan berat (RB) antara lain Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulawesi Barat dan sebuah mini market. Jaringan listrik dan komunikasi selular juga terganggu di wilayah Mamuju. Kerusakan rumah warga serta korban jiwa masih dalam pendataan. Enam Ribu Rumah Terendam Sebanyak 21.990 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Akibat hujan dengan intensitas tinggi, menyebabkan air sungai di Kecamatan Pelaihari meluap yang terjadi pada Minggu (3/1) pukul 10.30 WITA. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPBB Raditya Jati dalam keterangan resminya, BPBD Kabupaten Tanah Laut melaporkan, bahwa saat ini tinggi muka air terpantau sekitar 150 cm sampai 200 cm yang merendam 6.346 unit rumah. Disamping itu, BPBD juga terus melakukan pendataan 5 titik pengungsian bagi masyarakat. BPBD Kabupaten Tanah Laut juga menginformasikan akses jalan dari Palaihari ke Banjarmasin terputus akibat banjir. “Saat ini tim gabungan bergotong royong dalam melakukan penanganan bencana yang terjadi. BPBD Kabupaten Tanah Laut juga mendata beberapa kebutuhan mendesak yang dibutuhkan masyarakat terdampak seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut dan peralatan dasar kebencanaan,” paparnya. Berdasarkan pemantauan BMKG, Kalimantan Selatan berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, ditengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021. Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). (khf/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: