Inilah yang Dilakukan Dosen Untidar saat Melakukan Pengabdian di Desa Sukosari, Bandongan...

Inilah yang Dilakukan Dosen Untidar saat Melakukan Pengabdian di Desa Sukosari, Bandongan...

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Universitas Tidar (Untidar) melalui program Pengabdian Unggulan Universitas (PUU) melakukan pengabdian di Desa Sukosari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang terkait penerapan penggunaan teknologi untuk menunjang peningkatan hasil usaha peternakan warga. Kegiatan ini berisi pelatihan yang disampaikan oleh pemateri-pemateri yang mempunyai latar belakang keilmuan sesuai dengan bidang peternakan dan teknologi. Materi pelatihan pertama tentang Manajemen Pakan Ternak Dombing (Domba dan Kambing) disampaikan oleh Dosen Fakultas Pertanian Tri Puji Rahayu, S.Pt., M.P. Dalam materi ini, masyarakat diajak beternak secara modern dan cara pemberian makan yang tepat pada hewan ternak dalam hal ini adalah domba dan kambing. “Salah satu jenis pakan ternak yang sebetulnya sangat dibutuhkan hewan ternak tetapi justru banyak peternak di Desa belum mengetahuinya yaitu silase” ujar Puji. Silase yaitu pakan hijauan ternak yang diawetkan yang disimpan dalam kantong plastik yang kedap udara dan sudah terjadi proses fermentasi. Silase mengharuskan peternak untuk mencacah rumput menjadi bagian-bagian yang kecil. Untuk memudahkan dalam mencacah rumput, peternak dapat menggunakan teknologi mesin pencacah. Mesin ini dirancang oleh tim pengabdian dari Universitas Tidar yang berasal dari Fakultas Teknik. Pelatihan terkait teknologi mesin pencacah rumput ini disampaikan oleh Dosen Fakultas Teknik yaitu Fuad Hilmy, S.T., M.T. Fuad mengatakan bahwa mesin ini mempunyai tenaga penggerak diesel dan mempunyai tenaga 7 HP, sehingga memungkinkan untuk dapat mencacah berbagai macam hijauan pakan ternak seperti rumput gajah, rumput raja, kaliandra dan lain-lain. Kegiatan yang berlangsung pada hari Kamis, 9 September 2021  di Balai Desa Sukosari dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan diantaranya dengan mengecek suhu tubuh, mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak antar peserta. Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari peternak kambing dan domba di Desa Sukosari dan perwakilan masyarakat umum. Dalam pelatihan ini terlihat antusiasme warga yang cukup tinggi karena materi ini sesuai dengan kondisi dan kebutuhan warga Desa Sukosari. “Saya sangat senang dan bersyukur karena telah diadakan pelatihan seperti ini. Sebelumnya saya beternak kambing ya teko beternak saja, ngarit seperti biasa” kata salah satu peserta pelatihan saat ditanya seusai acara. Dalam kesempatan itu, Sekdes Sukosari juga mengatakan harapannya bahwa dengan adanya pelatihan semacam ini semoga mampu meningkatkan produktivitas peternak domba dan kambing yang ada di Desa Sukosari sehingga berdampak pada meningkatnya kesejahteraan warga. Selain untuk mengaplikasikan iptek kepada masyarakat, kegiatan ini diharapkan juga sebagai ajang transfer of knowledge antara dunia akademisi kepada masyarakat, ujar Ibrahim Nawawi yang merupakan ketua Tim Pengabdian. Dia juga mengatakan bahwa integrase dan kolaborasi antara dunia akademisi dengan masyarakat merupakan kunci keberhasilan kampus dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, untuk apa ilmu pengetahuan kalau tidak bermanfaat bagi orang lain, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat memberi manfaat kepada orang lain. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Program Unggulan Universitas (PUU) ini terdiri dari Ibrahim Nawawi, S.T., M.T. sebagai ketua tim yang beranggotakan Bagus Fatkhurrozi, S.T., M.T., Tri Puji Rahayu, S.Pt., M.P., Rheza Ari Wibowo, S.Si., M.Eng. dan Fuad Hilmy, S.T., M.T. Selain itu, terdapat mahasiswa yang ikut membantu pelaksanaan kegiatan yaitu Hilmi Utiya dan Achmad Triyono yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik semester akhir.(adv/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: