Jalani Rapid Test, Tujuh Tenaga Medis di Wonosobo Reaktif

Jalani Rapid Test, Tujuh Tenaga Medis di Wonosobo Reaktif

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Sebanyak tujuh tenaga medis dari sejumlah puskesmas di Kabupaten Wonosobo, menunjukkan reaktif pasca menjalani pemeriksaan rapid test. Mereka telah diisiolasi untuk menunggu hasil swab atau pemeriksaan laboratorium. “Ya benar, ada 7 tenaga medis yang reaktif, setelah jalani rapid test, mereka sedang menjalani isolasi,” ungkap Jubir Gugus Tugas Penangnan Covid 19, dr. Mohamad Riyatno. Menurutnya, ketujuh tenaga medis tersebut, tidak bisa disebutkan identitas ataupun tempat mereka bekerja, namun tersebar di hampir sebagian wilayah di Kabupaten Wonosobo. Mereka saat ini sedang menunggu hasil swab. “Tidak bisa kita sebutkan identitas atau tempat kerja, hasilnya swab belum muncul. Kita masih menunggu,” ujarnya. Selain menunggu hasil swab dari tenaga medis yang reaktif berdasarkan hasil rapid test, pihak gugus tugas covid juga telah memindah pasien gangguan jiwa yang positif terkonfirmasi covid 19 dari ruang isolasi RSUD Setjonegoro ke RSJ Magelang. “Pihak RSUD juga telah memindah seorang pasien terkonfirmasi ke RSJ, karena yang bersangkutan mengganggu pasien lain, dan sudah diterima di RSJ. Di sana juga sudah ada tempat khusus untuk pasien covid 19,” katanya. Baca Juga Positif Covid-19 di Purworejo Tembus 35 Orang Riyatno menambahkan, bahwa dari monitoring petugas medis yang melakukan perawatan di ruang isolasi pasien yang terkonfirmasi, secara klinis, pasien dalam kondisi yang baik. Mereka beraktivitas seperti biasa. “Jadi seluruh pasien positif yang ada di ruang isolasi di rumah sakti di Wonosobo. Semua dalam kondisi baik, sehingga kita harapkan angka kesembuhan juga akan meningkat. Untuk menentukan hasil tersebut, pasien harus kembali menunggu hasil swab kedua,” katanya. Proses menunggu hasil pemeriksaan swab atau laboratorium tersebut diakui cukup lama, dan membuat pihak medis lelah. Sebab, di Wonosobo tidak memiliki laboratorium itu. Laboratirum itu ada di beberapa daerah saja, seperti Solo, Jogja dan Semarang. Bahkan ada beberapa laboratorium yang sudah tidak menerima pengiriman hasil swab, lantaran penuh. “Hasil swab banyak yang sudah masuk, tapi menunggu hasilnya lama. Lha ini yang jadi masalah, padahal jika hasil negatif mestinya pasien sudah bisa pulang jalani karantina mandiri. Dan sebaliknya jika positif mestinya sudah menjalani perawatan,” bebernya. Jubir gugus tugas yang juga Sekdin Dinkes itu menambahkan, pemkab akan menerima lagi rapid test dari Dinkes Provinsi serta virus tranpot media (VTM). Hal tersebut juga menggembirakan, untuk memperluas pemeriksaan terhadap kontak erat kluster-kluster itu. “Jadi karena porvinsi melihat data survei kita yang baik, mereka akan memperioritaskan penambahan rapid test untuk Wonosobo. Sedangkan untuk VTM, selain provinsi. Kita juga akan mendapatkan bantuan dari rumah sakit lain,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: