Jelang New Normal, SD Mutual Kota Magelang Siapkan yang Terbaik
![Jelang New Normal, SD Mutual Kota Magelang Siapkan yang Terbaik](https://magelangekspres.disway.id/upload/2020/07/1.jpg)
MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG - Perisai sudah dikuatkan SD Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang, Jawa Tengah dalam menangkal corona virus disease 2019 atau covid-19 di era gaungan new normal. Terlebih jika nanti di tahun pelajaran 2020/2021 pada 13 Juli mendatang siswa sudah belajar tatap muka, maka sekolah unggulan tersebut sudah sangat siap sekali. Tetapi jika proses pembelajaran tetap dilakukan daring atau online juga tidak menjadi soal. “Pembelajaran tatap muka dengan siswa atau masih dilakukan secara daring seperti tiga bulan belakangan ini, kita tetap siap,” kata Kepala SD Mutual Kota Magelang, Luqman Novianto, M.Pd.I Kesiapannya, pihak sekolah sudah menyiapkan berbagai langkah agar siswa, guru, karyawan tidak terpapar virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok tersebut. Ketika hendak masuk lingkungan sekolah, mereka akan menjalani screening suhu tubuh. Itu akan dilakukan secara ketat. Begitu masuk lingkungan sekolah maka diwajibkan untuk cuci tangan di wastafel portabel injak kaki yang sudah disediakan. Termasuk di setiap ruang disediakan hand sanitizer. Begitu pun tata letak meja di kelas dibuat jarak antara 1 sampai 1,5 meter. Warga sekolah pun diwajibkan pakai masker atau face shield. “Kalau pembelajaran jadi tatap muka, maka protokol kesehatan akan kami ketatkan. Tidak boleh terlena, covid-19 atau corona perkara yang serius. Bukan main-main,” tandas Luqman. Dijelaskan, selama proses pembelajaran daring selama tiga bulan lalu dengan penerapan work form home (WFH) para guru membuat pembelajaran yang menarik dengan tidak meninggalkan karakter dan kontrol ibadah setiap harinya. WFH atau work form office (WFO) SD Mutual selalu bebenah. Lingkungan sekolah pun secara rutin disemprot cairan disinfektan yang terjadwal dari tim kebersihan. “Kita tetap rutin melalukan penyemrotan disinfektan,” tandasnya. Waka Hubungan Masyarakat (Humas) SD Mutual, Wati Prihayanti, M.Pd menambahkan, jika new normal benar-benar diterapkan, maka pihak sekolah sudah menyiapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. “Kami memang meminta bantun para wali murid yang berlatarbelakang bekerja di kesehatan untuk menjadi acuan SD Mutual dalam melangkah, menyiapkan segala sesuatunya. Alhamdulillah support sarana prasarana dan teknis protokol kesehatan juga diberikan wali murid,” tambahnya. Dijelaskan, alih anggaran tertuju kepada penyediaan sarana seperti pengadaan wastafel, sabun cair, desinfektan, masker, pengecekan suhu, sampai kepada penataan jadwal kurikulum, penataan tempat duduk, tata tertib sekolah dan lain sebagainya, semua disiapkan dan ditata untuk memberikan rasa nyaman. “Rasa nyaman dihadirkan ketika memang sekolah sudah diperbolehkan melaksanakan pembelajaran offline atau tatap muka,” jelasnya. Wakil Kepala Kurikulum , Anwar Rosyid, M.Pd menambahkan, saat diberlakukan pembejaran daring ketika pandemi corona ini, para guru menyiapkan pembelajaran terencana melalui Informasi Teknologi baik penugasan maupun setoran tahfiz. “Walau ada kendala, alhamdulilah saat pembejaran daring tetap berjalan lancar,” terangnya. Ditandaskan, jika pembelajaran dilakukan dengan tatap muka langkah yang diambil adalah tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan covid-19. Sebelum para siswa masuk paling penting adalah pengecekan kesehatan dengan wali murid tentang kondisi siswa yang ditanyakan wali kelas lewat sapa hangatnya. “Sebelum memasuki gerbang sekolah, satpam sudah menyambut dengan pengecekan suhu yang sudah dimiliki SD Mutual dengan jumlah lebih dari 3 thermo gun. Area wajib bermasker harus ditaati semua pihak,” jelasnya. Lalu, guru menyambut siswa tanpa berjabat tangan. Siswa diarahkan mencuci tangan dengan sabun yang telah disediakan di dekat pintu masuk gerbang sekolah. Rangkaian tata tertib sudah disusun agar semua pihak yang berkaitan dengan SD Mutual memahami protokol yang ada. “Jam pembelajaran hingga tata tempat duduk sudah disiapkan dengan pengurangan jumlah jam mengajar dan siswa yang masuk perkelas maksimal separuh dari jumlah kelas. Jika tetap daring, karena kondisi belum menungkinkan untuk tatap muka, maka pelatihan guru dengan daring. Siswa tetap mendapatkan haknya mendapatkan pembelajaran,” ujarnya. (man)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: