Jokowi: Ekonomi Indonesia Tetap Baik dan Stabil

Jokowi: Ekonomi Indonesia Tetap Baik dan Stabil

MAGELANGEKSPRES.COM,KENDAL – Saat ini persaingan antar negara sangat ketat. Begitu sebuah negara kalah ekonomi dan sumber daya manusia (SDM) nya, maka akan ditinggal oleh negara lain. “Kita tidak mau Indonesia ditinggal oleh negara lain,” kata Presiden RI, Joko Widodo saat meresmikan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Pondok Pesantren Al Fadllu 2, di jalan Srogo Sidorejo, Brangsong, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (30/12). Acara dihadiri Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziyah, Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Kendal Mirna Annisa, Pengasuh Ponpes Al Fadllu Wal Fadlilah KH Dimyati Rois, dan Pengasuh Ponpes Al Fadllu 2 H Alamuddin Dimyati Rois, yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PKB. Jokowi mengungkapkan, BLK Komunitas merupakan program dari Kementerian Ketenagakerjaan yang harus bisa eksis dan mampu menghasilkan SDM dari kalangan santri sesuai dengan kebutuhan di era industri 4.0. Saat ini, jumlah pesantren di seluruh tanah air sebanyak 9.000 an dan ini luar biasa. “Jika santri-santrinya belajar di BLK Komunitas dan punya skill dan berkualitas, maka ini luar biasa. Kita tak akan tertinggal dengan negara-negara lain,” ungkapnya. Baca juga Mobil Terbakar di Purworejo, Sekeluarga Gagal Tahun Baruan Menurut Jokowi, saat ini di tengah ekonomi dunia yang bergejolak dan tidak pasti, sudah banyak negara yang masuk ke krisis dan adapula yang menuju ke krisis. Syukur berkat doa dan dukungan rakyat, terutama para ulama, ekonomi Indonesia tetap baik dan stabil. Pertumbuhannya masih di atas 5 persen. “Ini patut kita syukuri dan jangan kufur nikmat. Karena ada negara yang pertumbuhannya 7 persen anjlok jadi minus 1,5 persen. Ada yang 4 persen anjlok jadi 0,5 persen dan ada yang 10 persen anjlok jadi 6 persen,” tandasnya. Jokowi menyebut yang jadi persaingan utama di setiap negara adalah soal SDM dan bukan ijazah, akan tetapi keunggulan ketrampilan, skil dan kompetensi. Inilah yang saat ini menjadikan semua negara mengasah skil dan ketrampilan kejuruan diangkat. Akan tetapi yang menjadi persoalan di negeri ini, lanjut dia, banyak yang tidak relevan. Seperti bank, lembaga keuangan sehingga membutuhkan teknisi coding dan programing. Akan tetapi suplainya tidak tersedia karena minimnya pelatihan. “Padahal Bank banyak membutuhkan teknisi coding dan programing. Tapi tak ada yang menyiapkan sumber daya manusianya. Sebab itu yang namanya BLK Komunitas ini nanti bisa menyambungkannya. Misal Bank Mandiri Syariah butuh teknisi programing maka BLK Komunitas bisa menyiapkan SDM sesuai kebutuhan,” jelasnya. Dijelaskan, pembangunan BLK Komunitas yang digagas Kementerian ketenagakerjaan itu sudah dimulai sejak tahun 2017. Pada awalnya, pembangunanya hanya sebanyak 50 BLK. Namun, setiap tahunnya pembangunan BLK Komunitas bertambah. Untuk tahun 2018 sebanyak 75 BLK, sedang tahun 2019 sebanyak 1.000 BLK Komunitas dan tahun 2020 akan dilipatkan menjadi 2.000 BLK Komunitas. “Pertanyaan saya sekarang, pelatih dan mentornya siap tidak. Karena era saat ini, kecepatan negara menyiapkan SDM menjadi penting. Kedepan itu bukan negara besar mengalahkan negara kecil, tapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat. Sehingga kecepatan dalam setiap bekerja itu diperlukan. Kuncinya adalah SDM yang unggul,” pungkasnya. Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziah mengatakan, BLK Komunitas bertujuan menjawab keinginan masyarakat daerah terpecil supaya memiliki keterampilan, sehingga bisa digunakan untuk bekerja atau berwirausaha. Adpun jenis kejuruan yang dibuka di antaranya otomotif, las, listrik, pengolahan hasil pertanian, pengolahan hasil kelautan, IT dan Komunikasi, menjahit, dan lainnya. “Dibukanya BLK Komunitas ini untuk menjawab keinginan masyarakat di desa-desa atau yang jauh dengan pusat kota supaya memiliki keterampilan,” jelasnya. Menurut Ida, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, pihaknya telah melakukan MoU dengan beberapa perusahaan, perbankan, dan perguruan tinggi. Kerjasama ini supaya ada link and match antara perusahaan dengan BLK sebagai penyedia tenaga kerja. “Jadi pelatihan di BLK itu untuk memenuhi permintaan tenaga kerja di perusahaan tersebut,” ujarnya. Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar berharap agar BLK dibentuk sebanyak-banyaknya. Hal itu untuk menghubungkan BLK dengan kebutuhan pasar untuk menyongsong era revolusi industri yang terus berkembang. Tiap BLK harus komitmen memiliki satu produk, satu skil dan satu target pemasaran. “Tiap BLK harus memiliki keunggulan, sehingga kelulusannya selalu dicari,” katanya. Muhaimin menyatakan, sebagian besar BLK berada di pesantren, menunjukkan bahwa pesantren dipercaya untuk menjaga anak-anak yang memiliki skill dan karakter. Pesantren harus siap menyongsong kemajuan di masa mendatang. “Pesantren harus bisa menjawab tantangan ini dengan menunjukkan kemampuannya yang terbaik,” pungkasnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: