Kebakaran di Gunung Sumbing, Tim Kesulitan Padamkan Api
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Tim pemadam kebakaran hutan di lereng Gunung Sumbing mengalami kesulitan dalam memadamkan api. Pasalnya saat ini cuaca sangat tidak mendukung bahkan angin yang bertiup cukup kencang. \"Akhir-akhir ini cuaca cukup ekstrim, angin yang bertiup sangat kencang,\" kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi, Kamis (24/10). Ia mengatakan, pemadaman api sendiri dilakukan oleh tim gabungan dari TNI, Polri, SAR BPBD Temanggung dan relawan. Tim sudah berusaha maksimal untuk memadamkan api dengan segala upaya, hanya saja api masih belum bisa dipadamkan. \"Tim Gabungan Pemadaman Kebakaran Gunung Sumbing dikerahkan untuk melakukan operasi penyisiran dan pemadaman titik api di petak 27-2 dan 26-1 melalui jalur Kemloko Walitis, Kecamatan Selopampang,\" katanya. Anggota tim yang diterjunkan mencapai 100 orang. Mereka akan ditambah sumber daya masyarakat desa di wilayah pangkuan hutan untuk memadamkan. \" Kami sedang koordinasi dengan muspika setempat untuk menambah relawan dari masyarakat,\" katanya. Dikatakan kebakaran hutan lindung masih terjadi di lereng gunung Sumbing. Petak yang terbakar 27-2 dan 26-1 RPH Kemloko BKPH Temanggung KPH Kedu Utara, atau masuk administrasi Desa Tanggulanom Kecamatan Selopampang. Baca Juga Kebakaran Hutan Sumbing, Kepulan Asap Membumbung Terlihat dari Magelang Ia menjelaskan, tim pada Rabu sudah berusaha untuk pemadaman namun api belum bisa dipadamkan seutuhnya. Kesulitan dan kendala utama adalah adanya angin kencang dan medan yang sulit yakni berada di tempat curam dan lembah. Maka itu pemadaman hanya dilakukan di beberapa titik dan membuat ilaran. \"Petugas di bawah dan tim di atas terus berkoordinasi, jika sudah tidak memungkinkan tim ditarik ke bawah untuk keselamatan,\" katanya. Ia menambahkan, hutan savana yang terbakar mencapai 16 hektar dengan kerugian ditaksir Rp2,4 juta. \"Sebagian besar yang terbakar adalah ilalang, dan rumput yang terbakar, tidak ada pohon atau tanaman kayu keras lainnya, jadi kerugiannya tidak terlalu banyak,\" katanya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: