Kecintaan Warga Potrosaran Terhadap Pers Konsisten Sewindu Gelar Perayaan Hari Pers Nasional
MAGELANGEKSPRES.COM, Es Wibowo, adalah seorang budayawan sekaligus penyair dan sastrawan yang masih eksis di Kota Magelang. Pria berusia 64 tahun itu memang sederhana. Namun kecintaannya terhadap karya tulis membuatnya selalu ingin dekat dan bergembira bersama wartawan. SUDAH lama, genderang gamelan dan suara pengiring seni tradisional tak terdengar di Kampung Potrosaran, Kelurahan Potrobangsan, Magelang Utara. Kamis (10/2) pagi pun jadi pembeda. Masyarakat yang dinahkodai Es Wibowo, Sesepuh Padepokan Tidar yang terlanjur \\\'rindu\\\' adanya pertunjukan seni pun berbondong-bondong menuju bantaran Kali Kota. Gelaran ini untuk merayakan Hari Pers Nasional (HPN) ke-76 di tahun 2022. Padahal, latar belakang warga Potrosaran, termasuk Es Wibowo sendiri bukanlah seorang jurnalis. Mereka adalah masyarakat dengan berbagai profesi tetapi sangat menggandrungi arti dari seorang pewarta. Peringatan HPN di Padepokan Tidar tahun 2022, bukan yang pertama. Namun ini sudah kedepalan kali atau sewindu. Tak pelak, konsistensi masyarakat Potrosaran menjadikan rasa haru bagi para wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Magelang. ”Mereka bukan wartawan, bukan juga keluarga wartawan, tapi sedemikian perhatian warga Potrosaran terhadap profesi wartawan,” kata Puput Dwi Aprilia, salah seorang jurnalis media cetak. Ia mengaku sangat terharu karena warga Potrosaran menggelar acara itu secara mandiri. Mulai dari kesiapan acara, membentuk panitia, sampai tiba di hari H, semuanya dikerjakan tanpa melibatkan wartawan. ”Jujur saya \\\'trenyuh\\\' dengan ucapan selamat yang dimanivestasikan lewat pertunjukan seni dan doa bersama ini. Benar-benar mereka tidak mau merepotkan wartawan. Kami sebagai wartawan merasa tersanjung, karena dianggap sebagai tamu agung di tengah-tengah warga Potrosaran,” katanya. Arsip-arsip tulisan tentang Padepokan Tidar dan masyarakat Potrosaran masih tertata rapi di ponsel pintarnya. Sesekali ia menujukkan kepada rekan sejawat, sebagai pengingat, jika perayaan HPN di Padepokan Tidar sudah kedepalan kalinya digelar. ”Yang membuat kami bangga karena selama satu windu ini tetap konsisten. Bahkan, ketika pandemi Covid-19 sedang mengalami puncaknya pada HPN tahun lalu, tetap digelar dengan sederhana tapi penuh khidmat. Terima kasih Pak Es Wibowo, terima kasih warga Potrosaran, terima kasih seniman, budayawan, dan mahasiswa di Kota Magelang,” ucapnya. Lewat ”Serat Kalawarti Pertiwi” kirab diikuti segenap masyarakat Potrosaran dimulai dari halaman Padepokan Tidar hingga Panggung Benggung. Sejumlah pejabat, tokoh masyarakat, sanggar kesenian, mahasiswa, dan wartawan turut dalam kirab itu. Serat ini dibaca Es Wibowo di hadapan para wartawan yang bertugas di Kota Magelang pada momen HPN 2022. ”Kirab ini hanya bisa dilangsungkan setiap setahun sekali. Sudah 8 tahun kami gelar dan hanya saat momen Hari Pers Nasional (HPN). Karena kami tahu betapa pentingnya wartawan, betapa berharganya tulisan wartawan sehingga kami merasa perlu memberikan penghargaan kepada para wartawan,” ujarnya. Ia menjelaskan, alasan utama warga Potrosaran konsisten menggelar HPN hingga ke-8 kalinya. Sebab, dia berharap wartawan mampu konsisten berpikir kritis, jadi kontrol sosial, sekaligus penyeimbang dinamika di tengah masyarakat. ”Partisipasi warga ini, selalu menggelar HPN dengan tanpa pamrih, tidak pernah mempertimbangkan untung rugi, ini justru menjadi kekuatan dan spirit baru,” ucapnya. Menurutnya, memperingati HPN tidak melulu harus berbiaya besar. Kegiatan sederhana, biaya kecil namun sarat makna dan bernilai budaya justru memberikan kesan tersendiri. Masyarakat bisa menikmati suasana alam apa adanya. ”Ini bisa menjadi contoh, bahwa seni budaya adalah hasil olah pikir yang diwujudkan dalam seni yang akan memperkuat jati diri. Melihat kegiatan ini maka masyarakat akan cinta dengan budaya bangsa sendiri,” ungkapnya. Pada kesempatan itu, Es Wibowo berharap agar hubungan baik antara insan pers dengan masyarakat Potrosaran terus dipertahankan dan ditingkatkan. Warga akan mendukung setiap kegiatan positif yang dilaksanakan oleh awak media khususnya di Kota Magelang. “Pers masih menjadi penopang kekutan demokrasi kita. Pers tetap independen dan para wartawannya makin profesional membangun bangsa. Kami bangga bisa menggelar perayaan HPN ini dengan nuansa yang sangat sederhana,” ungkapnya. Sementara itu, Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz yang diwakili Staf Ahlinya, Machbub Yani Arfian mengatakan bahwa kegiatan jurnalistik yang dilakukan insan pers tak sekadar menulis berita. Lebih dari itu, mereka juga punya tanggung jawab, menjaga masyarakat dengan menyajikan berita sesuai fakta. ”Di tengah kondisi pandemi, pandangan kritis pers dapat menjadi penyambung informasi terpercaya mengenai kinerja pemerintah sehingga dapat memacu optimisme masyarakat,” tuturnya. Pada kesempatan itu, Aziz juga mengajak seluruh elemen, termasuk insan pers dan wartawan agar menyajikan berita yang positif dan terpercaya. Hal itu untuk mendukung optimisme masyarakat dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: