Kemampuan Matematika Pelajar Indonesia Masih Rendah
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Pelajar Indonesia dinilai akan sulit meningkatkan kemampuan matematikanya selama pemerintah atau Kementerian Penddikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belum membenahi beberapa faktor terkait. Berdasarkan Programme for International Student Assessment (PISA), skor PISA matematika Indonesia sebesar 379 dan sain skor 396. Jumlah skor tersebut terbilang sangat rendah dibandingkan dengan negara lain. Tahun 2015, skor PISA matematika Indonesia sebesar 386, namun tahun berikutnya terus menurun hingga tahun 2019. PISA adalah penilaian berskala internasional yang menilai kemampuan literasi matematika siswa. PISA dilaksanakan secara reguler sekali dalam tiga tahun sejak tahun 2000 untuk mengetahui literasi siswa usia 15 tahun dalam matematika, sains, dan membaca. Pengamat Pendidikan, Doni Koesoema mengatakan, rendahnya kemampuan matematika siswa Indonesia disebabkan oleh banyak faktor. \"Yaitu kemampuan guru, sistem kurikulum, dan dukungan orang tua dan masyarakat,\" kata Doni, kemarin (25/1). Menurut Doni, matematika dianggap pelajaran yang menakutkan karena guru tidak bisa membuat pelajar matematika menyenangkan. Hal ini terkait guru kurang kompeten. \"Matematika sulit karena gurunya kurang kompeten, matematika tidak menarik karena gurunya kurang cinta matematika, terutama di level sekolah dasar,\" ujar dia. Selain itu, guru di Indonesia hanya memfokuskan cara belajar berhitung tanpa menggunakan alat seperti kalkulator. Padahal di negara diperbolehkan, bahkan boleh menggunakan kalkulator saat ujian. \"Konsep kurikulum kita dalam bermatematika masih menghitung atau dianggap matematika hanya hitungan, sehingga tidak boleh belajar matematika menggunakan kalkulator. Hal ini konsep kurikulum matematika perlu diperbaiki,\" tutur dia. Tak hanya itu, peran orang tua juga sangat penting untuk memotivasi anak-anaknya di rumah agar menyukai matematika. Tanpa peran orang tua anak-anak tidak akan menyukai pelajaran matematika. Sementara itu, Kepala Seksi Pembelajaran Subdirektorat Kurikulum Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud, Setiawan Witaradya mengaku memang kemampuan matematika pelajar Indonesia masih rendah, oleh karena itu harus ditingkatkan. Upaya yang dilakukan Kemendikbud untuk mendorong kemampuan matematika pelajar Indonesia adalah melalui olimpiade sains nasional (OSN). Program tersebut untuk menggali potensi pelajar Indonesia di bidang sains. \"Inii menjadi tugas Kemendikbud untuk mengawal anak-anak dengan pembinaan,\" ujar dia. Kemendikbud juga melakukan pemebinaan kepada guru maupun kepa sekolah. Selain itu, juga memberikan pembinaan kepada pengawas. \"Pengawas ini kan memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam rangka peningkatan mutu sekolah, kita di tahun 2019 juga sudah melakukan peningkatan kapasistas untuk pembinaan mutu bagi pengawas,\" kata Setiawan.(din/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: