Kerjasama Dinsos PMD dan Unsiq, Dorong Anak Penerima PKH Kuliah

Kerjasama Dinsos PMD dan Unsiq, Dorong Anak Penerima PKH Kuliah

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Program Keluarga Harapan (PKH), Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) bersama dengan Universitas Sains Alquran (Unsiq) meluncurkan Gerakan bertajuk Ayo Kuliah di gedung Rektorat lantai dua, Kamis sore (13/8). Koordinator Regional Jawa Program Keluarga Harapan, Anang Megocahyo mengatakan, program tersebut diinisiasi untuk membuka mendorong kesempatan bagi anak-anak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH kelas XII SMA sederajat agar dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Penandatanganan perjanjian dilakukan Sekretaris Dinsos PMD Wonosobo, Retno Eko Syafariati, Rektor Unsiq dr KH Muchotob Hamzah diketahui lintas instansi lain termasuk ketua DPRD Wonosobo Afif Nur Hidayat. “Dengan gerakan ini harapannya mendukung program PKH yang mendorong penerima manfaat untuk sehat dan berpendidikan atau cerdas. Dengan melanjutkan ke Universitas, harapannya bisa terangkat taraf ekonominya dan kami kawal hingga kuliah berprestasi dan lulus dengan lancar. Semoga proses ini berkelanjutan,” ungkap Anang. Sementara itu mewakili Dinsos PMD, Retno menyebut bahwa ada sedikitnya 43.000 keluarga penerima manfaat dengan angka 1.000 keluarga graduasi mandiri. Sedangkan angka anak lulus SMA/SMK/sederajat yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di angka 40 hingga 70 lebih per tahunnya. Pihak PKH mendorong mereka yang akan melanjutkan yang secara teknis akan didukung para pendamping di lapangan dan bagaimana cara mengurus beasiswa. Baca Juga Deklarasi Pencalonan Tunggu Semua Rekomendasi, Bakal Daftar Serentak 4 September “Dengan trobosan gerakan ayo kuliah ini harapannya bisa mengikis angka kemiskinan dan ada sekitar 50 anak dari keluarga PKH yang masuk di bulan Juli lalu. dari data kami kini ada 2.008 anak di kelas 1 SMA< 1.679 di kelas 2 dan 1.481 di kelas tiga yang tahun depan akan lulus. Dengan adanya kerjasama ini harapannya bisa masuk ke kuota penerima Kartu Indonesia Pintar yang diterima Unsiq dan harapannya bisa didorong dengan beasiswa,” ungkapnya. Rektor Unsiq, dr KH Muchotob Hamzah mengatakan, adanya kemiskinan memang menjadi masalah yang erat kaitannya dengan pentingnya pendidikan. Hal itu mengingat ada dua jenis kemiskinan struktural dan kultural sehingga ada fenomena yang miskin makin miskin Menurut Kabag humas dan kerjasama, Ali Mu’tafi program tersebut akan masuk pada Kartu Indonesia Pintar dengan kuota 20 persen dari seluruh mahasiswa dan sekitar 536 kursi untuk seluruh jurusan. Terkait program Ayo Kuliah, pihak Unsiq juga akan mendorong mereka yang mendaftar dengan ijazah SMA Sederajat maupun Kejar Paket C dengan syarat adanya NISN. \"Melalui KIP ada kuota 20 persen di Unsiq, sehingga kuota tersebut bisa dimanfaatkan oleh anak KPM PKH,\" pungkasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: