Komitmen Anggaran untuk Mengawal New Normal

Komitmen Anggaran untuk Mengawal New Normal

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Komitmen pemerintah daerah dalam percepatan penanganan covid-19 terlihat dari jumlah anggaran yang dikucurkan. Menyesuaikan regulasi dari Kementerian Keuangan, Pemkab Wonosobo sediakan anggaran Rp167 miliar lebih atau 35 persen dari belanja barang dan jasa. Refocusing APBD Kabupaten Wonosobo untuk penanganan covid-19 sebagai berikut. Tahap I Rp35.860.048.500, Realisasi Rp 8.421.781.000,- (23%), Tahap II Rp 129.857.555.504,- Realisasi Rp 398.120.000,- (0.31%), kondisi  penyerapan anggaran itu hingga akhir bulan Juni 2020. Penganggaran penanganan covid-19, juga dengan pengalokasian BLT Dana Desa oleh Pemerintah Desa dan Refocusing Anggaran Kelurahan . Kepala Bappeda Wonosobo, Tarjo mengemukakan, ada tiga tahapan anggaran penangan covid 19 di Kabupaten Wonosobo. Tahap pertama kegiatan  bidang kesehatan Rp23 milar lebih, jaring pengaman sosial Rp12 miliar dan dampak ekonomi  Rp500 juta yang diambil dari dana tak terduga. Kemudian tahap II, untuk penanganan di bidang kesehatan Rp25 miliar lebih. Untuk jaring pengaman sosial Rp33 miliar lebih  dan dampak sosial ekonomi Rp10 miliar. Total tahap pertama dan kedua Rp131 miliar lebih. Tapi ada ketentuan dari Pemerintah Pusat,  Kemenkeu dan Kemendagri, minimal dianggarkan 35 persen yang digunakan untuk penangan covid-19 dari belanja barang dan jasa. Sehingga, yang semula Rp131 miliar itu tidak memenuhi syarat, maka harus Rp167,7 miliar. Sehingga untuk memenuhi syarat ini dialokasikan lagi  untuk  dampak ekonomi Rp62 miliar lebih. Baca Juga Wonosobo Menuju New Normal “Tambahan Rp62 miliar untuk beberapa pos. Salah satunya untuk menggerakan ekonomi melalui jalur padat karya di desa, tapi ini masih wacana,” katanya. Menurutnya, jika anggaran yang disediakan tidak habis, maka akan dimasukkan ke perubahan anggaran. Seluruh pokir DPRD masuk ke refoucisng semua. Sejak pandemi,  pekerjaan yang saat ini dilaksanakan hanya pekerjaan yang sudah terlanjur dilelang. Total  hanya Rp40 miliar. Itu bersumber dari DAK. Sedangkan yang belum kontrak diambil semua oleh pemerintah pusat. “Ya pekerjaan yang sudah kadung dilaksanakan, sudah kontrak sektiar Rp40 miliar, DAK semua. Tapi yang belum kontrak diambil oleh pemerintah pusat,” ujarnya. Salah dukungn penting untuk menggerakan ekonomi, pemkab telah menyiapkan anggaran refocusing untuk Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM sebesar Rp10 miliar. Anggaran tersebut untuk menyasar pelaku usaha micro dengan cara memberikan subsidi bunga pinjaman. “Pada refocusing tahap kedua, dianggarkan Rp10 miliar untuk membantu UMKM yang kesulitan modal, mereka pinjam, tapi bunga kita subsidi. Ada rekomendasi dari tim. Ini akan memancing bukan memanjakan,” terangnya. Sedangkan bantuan sosial tunai yang semula 3 bulan, berubah  menjadi 9 bulan. Dan itu diikuti bantuan pangan non tunai, untuk bantuan  provinsi belum ada jawaban. Bantuan dari dana desa yang semula enam bulan akan dibicarakan kembali. Lama waktunya akan menyesuikan dengan pusat, agar tidak terjadi kecemburuan. Melihat proses yang sudah dilakukan oleh gugus tugas  percepantan penangan covid 19 di Kabupaten Wonosobo, sudah berjalan dengan baik. Tahapan yang dilakukan sejak adanya pandemi  meliputi  pertama penaguglan penyebaran melalui protokol kesehatan, pemberlakukan  jam malam karena untuk masyarakat biar sehat.  Kemudian penguatan ekonomi, pemberian bantuan,  JPS, dan pemulihan ekonomi bagi mereka yang terdampak, misalnya untuk UMKM dan petani, pemberian stimulus. JPS gunakan produk lokal. Sementara itu, berkaitan dengan pelaksanaan protokol kesehatan dalam menyambut new normal atau tatan baru, Bappeda sudah menyiapkan tim untuk melakukan penelitian. Secara internal tim sudah melakukan penelitian, prosesnya  dimulai dari cara masuk kantor, jarak fisik, fasilitas cuci tangan, penggunaan masker, pengaturan tempat ibadah dan pengaturan suhu “Pelaksanaan uji coba new normal dengan menjalankan protokol kesehatan di Kantor Bappeda sudah dilakukan dan telah mendapatakan panduan, visitasi  dan monitoring langsung dari dinas kesehatan,” katanya.(gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: