Komunikasi Kunci Sukses Penanganan Covid-19
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Komunikasi publik yang efektif menjadi salah satu kunci kesuksesan penanganan Covid-19. Sangat diperlukan optimalisasi penyediaan dan penyampaian informasi terkait Covid-19 secara transparan, akuntabel efektif, dan efisien. Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kapuspen Kemendagri) Benni Irwan, mengatakan, dampak pandemi Covid-19 telah berpengaruh nyaris ke segala bidang kehidupan. Ada banyak kebiasaan lama yang harus ditinggalkan diganti dengan adaptasi kebiasaan baru, demi menghindari paparan Covid-19. Khusus dalam ranah pemerintahan ada empat hal yang berubah. Pertama, digital culture atau kebiasaan/ budaya menggunakan alat-alat digital. \"Teknologi digital pada saat ini tentunya akan membantu kita dalam intensitas komunikasi, apalagi sekarang dengan sistem pemerintahan berbasis elektronik sudah menjadi suatu keharusan, \" katanya. Hal yang kedua, lanjut Benni, dynamic government. Dynamic government ini terkait dengan langkah-langkah antisipatif, responsif, solutif dan adaptif. Ini yang harus dikedepankan. \"Tidak bisa lagi kita aparatur pemerintahan ini bersantai-santai, berpangku tangan dan harus lebih cepat tanggap untuk melaksanakan aktivitas dalam masa adaptasi kebiasaan baru, \" ujarnya. Yang ketiga kata dia, inovasi. Cara-cara lama yang pasif, seperti menunggu, tertutup atau ego sektoral sudah tidak bisa lagi digunakan. Semuanya mesti punya terobosan. Inovatif dan kreativitas. Itu spirit yang harus ditumbuhkan dalam adaptasi kebiasaan baru. \"Yang terakhir tentu diperlukan sumber daya manusia, perlu ASN yang visioner, profesional, berintegritas, technologi friendly dan berjiwa melayani. Ini sangat diperlukan pada masa adaptasi kebiasaan baru di pemerintahan pada masa sekarang ini pelayanan informasi tentunya harus tetap berjalan. Informasi menjadi hal yang sangat strategis dalam mencegah Covid-19 ini dan pemulihan ekonomi,\" ujarnya. Benni pun berharap, jajaran pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah tetap melaksanakan fungsi-fungsi pelayanan. Pertama, sangat penting untuk menyampaikan informasi publik yang sahih. Caranya adalah dengan mengoptimalkan teknologi informasi yang cepat, tapi tepat serta akuntabel, sehingga informasi yang terkait dengan penanganan Covid-19 bisa sampai ke publik secara akurat. \"Komunikasi publik yang efektif menjadi salah satu kunci kesuksesan penanganan Covid-19. Dan menjadi tanggung jawab kita saat ini adalah untuk mengoptimalkan penyediaan dan penyampaian informasi tentang Covid-19 ini secara transparan,” ujarnya. Terpisah, Akademisi Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan, di tengah belum ditemukan vaksin yang aman dan ampuh oleh para ilmuan di bidangnya di seluruh dunia mencegah Covid-19. Maka yang paling ampuh melawan Covid-19 hanya tindakan strategi komunikasi yang mampu membangun kesadaran kolektif. Sikap sejalan dan perilaku bersama mengadopsi semua protokol kesehatan penanganan Covid-19 dengan disiplin. “Dengan kesadaran, sikap dan perilaku tersebut, manusia pasti dapat terhindar dari Covid-19. Sebab, penyebaran virus ini dari manusia ke manusia lain. Lagi pula, bukankah virus ini tidak lama bertahan di luar tubuh manusia? Jadi, Covid-19 akan mati dengan sendirinnya di luar tubuh manusia,” kata Emrus. Dengan Strategi Komunikasi dialogis, terbuka, kesetaraan dan tetukur, maka dipastikan Covid-19 akan teratasi dengan baik tanpa menimbulkan efek samping dari aspek sosial ekonomi apalagi kesehatan. Untuk itu, yang paling tepat merancang dan mengoperasikan Strategi Komunikasi tersebut harus para komunikolog yang mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang konsep dan teori komunikasi yang mumpuni serta memiliki pengalaman profesional bidang komunikasi yang sudah teruji di ruang publik. “Untuk itu, saya menyarankan kepada presiden, gubernur, bupati/walikota di seluruh Indonesia agar segera memanggil para komunikolog untuk terlibat langsung menangani Covid-19, yang selama ini belum ada tanda-tanda akan berakhir,” tandasnya. (khf/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: