Kreatif, Batik Soreng Bisa Jadi Ciri Khas Batik Magelang
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG- Kegiatan ekonomi kreatif di Kabupaten Magelang semakin tumbuh untuk terus menangkap peluang. Salah satunya kembali hadir batik soreng. Yang diharapkan akan menjadi ciri khas dan ikon Magelang, seperti Tari Soreng khas Magelang. Batik soreng diinisiasi oleh Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Kabupaten Magelang bekerjasama dengan Omah Mbudur. Batik Soreng telah dilaunching pada pemecahan rekor MURI Tari Soreng dengan penari massal di sepanjang Jalan Soekarno Hatta, Kota Mungkid, yang terpusat di Lapangan drh Soepardi, Senin (28/10), rekor tersebut tembus mencapai 12.276 penari. Batik ini memiliki corak yang cukup terang, juga kuat. Menggambarkan kekuatan seni keprajuritan soreng di Kabupaten Magelang. Di dalam batik ini, juga digambarkan para penari soreng yang merupakan pengejawantahan prajurit kerajaan zaman dahulu. Baca Juga 34 Pasutri Siap Bertarung dalam Pilkades Serentak 2019 di Magelang Seniman Borobudur Nuryanto, yang mendesain batik ini mengatakan ada banyak filosofi yang dituangkan dalam batik ini. Diantaranya di dasaran ada gambar tumbuhan rambat khas Gunung Telomoyo, Merbabu dan Andong, yaitu tumbuhan Waluh. Dimana, kesenian soreng ini tumbuh dan berkembang di sana. \"Tanaman Waluh banyak ditemui tumbuh subur di tiga gunung di Kabupaten Magelang yaitu di Gunung Telomoyo, Merbabu dan Andong. Di lokasi tersebut kesenian Tari Soreng berkembang, oleh karenanya ikon waluh dimasukan dalam batik soreng ini,\" terang Nuryanto. Selain itu, Nuryanto juga membuat batik Soreng lainnya yang mewakili jajaran Pegunungan Menoreh, dengan memunculkan ikon bebatuan kali khas Pegunungan Menoreh. \"Bulat-bulat kecil dan banyak pada batik soreng lainnya, menggambarkan Pegunungan Menoreh yang kaya akan batu-batu alam. Disamping itu juga akan dibuat batik soreng Pegunungan Menoreh dengan menampilkan desain Kera Ekor Panjang, yang merupakan habitat hewan tersebut,\" papar Nuryanto. Baca Juga Dramatis, Bambang Endro Dorong Mobil dan Pecahi Kaca Kantor, Selamatkan dari Kebakaran Pabrik Ceriping Adapun untuk ikon rumpun bambu, mewakili batik soreng yang terilhami dari Gunung Pring Muntilan. Sedangkan untuk Gunung Merapi juga menampilkan ikon bebatuan. Dan motif dari Gunung Sumbing model ikon latar kopi pecah bawah soreng. \"Rencana akan ada sepuluh versi, yang menggunakan unsur lima gunung dan sumber daya alam di Kabupaten Magelang,\" ungkap Nuryanto. Batik Soreng memiliki berbagai makna filosofi. Salah satunya ada titik telu. Yang disimbolkan dengan tiga bintang “Harapannya kreasi ini baik soreng maupun batiknya bisa populer,” harap Nuryanto Kemudian, ada pula gambar penari soreng, menginjak gambar latar pondasi. Diambil dari Mandala Borobudur. Yang mempunyai arti bahwa kita harus menginjak (berdiri) pada akar budaya luhur kita. \"Tema dasar Batik Soreng ini adalah Mandala Borobudur, artinya Borobudur secara luas. Yang diinjak beberapa Penari Soreng. Arti filosofinya adalah, kita harus berdiri pada akar budaya luhur bangsa kita,\" tandas Nuryanto.(cha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: