Kunjungan Wisata Desa di Wonosobo Diperkirakan Menurun

Kunjungan Wisata Desa di Wonosobo Diperkirakan Menurun

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Dengan adanya aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di level Provinsi Jawa Tengah, diperkirakan kunjungan wisata di desa-desa bakal menurun. Kepala Bidang Pengembangan dan Destinasi Pariwisata Disparbud, Edi Santoso menyebut, imbas dari pandemi pada destinasi wisata di desa memang menyebabkan adanya penurunan kunjungan yang signifikan. Namun belum ada laporan tentang tutupnya destinasi karena masa pandemi yang sudah terjadi sepanjang 10 bulan terakhir. Diungkapkan Edi ketika dihubungi secara daring, salah satu poin penting pada dibukanya destinasi di desa dinilai pada sisi jaga jarak. Hal itu dinilai penting mengingat sudah dibukanya kembali dua destinasi pasar tematik di Selomerto dan Mojotengah yakni Pasar Ting dan Projoburitan. \"Obyek wisata di Wonosobo tidak ditutup, kecuali yang merupakan wisata air dan selebihnya mengacu penerapan protokol kesehatan. Selain itu ketentuan jam malam masih diberlakukan sehingga pengelola diharapkan membaca aturan yang sudah diedarkan,” ungkapnya kemarin (15/1). Pihaknya menyebut bahwa area Banjarnegara yang terkena aturan memang sudah memberlakukan pembatasan. Seperti yang pernah diberitakan di Wonosobo Ekspres, aturan untuk aktivitas pariwisata dan kegiatan masyarakat juga disebut dalam SE No. 360/040/2021 yang sudah dilayangkan pada perangkat daerah hingga level desa/kelurahan bahkan juga kepada pengelola wisata. Baca Juga Bencana Tanah Bergerak di Kepil, Puluhan Rumah Retak-retak \"Pada prinsipnya penerapan protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan. Dengan turunnya penyumbang kunjungan wisatawan dari kawasan yang terdampak PSBB, otomatis wisatawan yang masuk ke Wonosobo juga hanya dari masyarakat setempat atau lokal, termasuk wisatawan yang menginap juga berasal masih dari dalam wilayah Jawa Tengah,” ungkapnya. Para wisatawan luar provinsi Jawa Tengah dinilai menunda kunjungan karena mereka diwajibkan membawa dokumen hasil rapid antigen dengan hasil negatif. Sementara itu, terpisah, Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo pada Rakor Camat se-Kabupaten yang digelar secara virtual (12/1) menyampaikan dengan masih tingginya kasus positif covid-19, maka masyarakat diminta harus bisa menjaga dan membatasi semua aktivitasnya menyesuaikan dengan kebiasaan baru. “Adanya PPKM dimaksudkan untuk membatasi berbagai aktivitas masyarakat agar memenuhi standar protokol kesehatan sebagai langkah antisipasi kemungkinan penyebaran yang lebih luas lagi. Salah satunya dengan mengurangi mobilitas kegiatan dalam kurun waktu dua minggu ini,” ungkapnya. Guna mencegah penyebaran virus covid-19, maka harus disiplin dalam 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, serta rajin mencuci tangan. (win) #satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: