Lansia Paling Rawan Terpapar Hoaks dan Jadi Korban Penipuan
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM -Lansia merupakan kelompok masyarakat yang sangat rentan menjadi sasaran informasi hoaks dan tindak kejahatan berbasis sarana digital. Meski tidak semua menjadi pengguna android, namun mereka mendapat pengaruh dari keluarga dan lingkungan. “Contoh lansia paling mudah terpapar hoaks dan penipuan informasi kesehatan terlihat dari program vaksin covid 19. Banyak lansia yang menolak karena mendapatkan informasi yang salah dari orang terdekat dan itu bersumber dari informasi berbasis digital, “ ungkap Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho. Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) bekerjasama dengan Google dan Dinas Kominfo Wonosobo gelar Focus Group Discussion (FGD) bagi warga lanjut usia (lansia) Kamis, (10/2/2022) di Pendopo Utara. Hadir dalam acara itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, wakil Bupati Muhammad Albar, dan jajaran OPD terkait. Menurutnya, tujuan utama FGD adalah sebagai upaya membangun kemampuan literasi digital dengan fokus kemampuan berpikir kritis sehingga tidak mudah terbujuk dan terpapar sesuatu yang belum jelas sumbernya. “Kami sudah sudah menjalankan program ini sejak tahun 2020 dengan partisipan aktif sebanyak 20 ribu orang. Ke depan, akan menjaring kurang lebih 25 kota se-Indonesia dengan target 6 ribu lansia selama 6 bulan,” katanya. Pihaknya akan berjejaring dengan Pemkab untuk merumuskan bagaimana strategi mengedukasi lansia yang tepat, dan output dari acara ini dapat ditawarkan di daerah lainnya di Indonesia. “Kabupaten Wonosobo dipilih sebagai tempat pertama dari 25 kabupaten kota se Indonesia dalam penyelenggaraan FGD Tukar Nalar bagi warga Lansia,” ujarnya. Sementara itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengemukakan bahwa kelompok lansia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dinamika perkembangan zaman, termasuk di era digital seperti saat ini. Namun lantaran minimnya literasi, mereka sering menjadi sasaran tindak kejahatan melalui media sosial atau informasi hoaks. “Kurangnya literasi digital tidak sedikit lansia yang terjebak atau menjadi korban kejahatan lewat media sosial, seperti penipuan, terpapar berita bohong atau turut menyebarkan informasi yang salah tanpa adanya filter dan dibagikan ke teman sesama lansia,” katanya. Menurutnya, lansia sebagai warga rentan digital, yang selama ini belum tersentuh literasi digital. Dengan kegiatan FGD akan sangat membawa manfaat yang sangat besar, sehingga pemerintah daerah akan terus mendukung atas hasil dan tindak lanjutnya. “Kita harapkan melalui kerjasama dengan Mafindo yang sudah disusun dan ditindaklanjuti secara matang, kaum lansia mampu menggunakan media sosial dengan bijak serta memanfaatkan sebaik mungkin,” tuturnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: