Lima Anak Dibantu Operasi Gratis, Penderita Bibir Sumbing dan Langit-langit Mulut
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Sebanyak lima anak penderita bibir sumbing dan langit-langit mulut mendapatkan pelayanan dan operasi gratis kemarin (27/11). Bantuan tersebut diprakarsai Dinas Sosial PMD Kabupaten Wonosobo bekerja sama dengan Yayasan Permatasari Semarang, RS Aisyiyah Kudus, dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). “Pelaksanaan operasi yang dilaksanakan kali ini menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari penyebaran covid 19. Sebelum dioperasi maupun mendapat layanan kesehatan, para peserta diwajibkan untuk cek laborat dan rontgen terlebih dahulu, jika tidak memenhuhi syarat, peserta tidak di perkenankan utk ikut operasi di periode ini dan harus menunggu periode berikutnya,” tutur Kabid Sosial Sumarno. Dijelaskan, para peserta yang mendapat pelayanan berasal dari empat kecamatan, di antaranya Kecamatan Sapuran, Kaliwiro, Wadaslintang, dan Wonosobo. Kerja sama dengan berbagai instansi termasuk dari luar daerah itu telah berjalan lebih dari 8 tahun. Selama 8 tahun tersebut, program kerjasama telah berhasil menjaring dan membantu sedikitnya 200 penderita bibir sumbing dari berbagai wilayah Wonosobo “Kami berharap agar keluarga yang mempunyai anggota keluarga dengan kondisi bibir sumbing untuk tidak perlu minder ataupun bersedih berkepanjangan. Karena kondisi Bibir Sumbing bisa dilakukan perbaikan dengan cara operasi (medis) dan dari Dinsos PMD melalui TKSK siap melakukan pendampingan sampai tuntas dan tidak ada biaya alias gratis,” tegasnya saat membuka agenda pelepasan. Baca juga Tubuh Dipenuhi Ikan Hias, Pencuri Diamankan Polisi Sementara itu diungkapkan salah satu TKSK asal Wadaslintang, Veni bahwa dalam kegiatan tersebut, tugas pokok dari TKSK adalah melakukan penjaringan dan penjangkauan di wilayah-wilayah. Selain itu para TKSK juga memberi motivasi terhadap keluarga yang mempunyai anggota keluarga dan kurang percaya diri dengan kondisinya. “Mereka yang memiliki kondisi Sumbing Bibir atau Langit-langit mulut kerap tidak percaya diri dan belum mendapat informasi tentang operasi atau pelayanan medis geratis ini. Sehingga kami mendampingi mereka untuk di data dan lewat Dinsos PMD untuk diberikan pelayanan dan pendampingan serta transportasi mulai dari keberangkatan hingga kepulangannya,” pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: