Lupa Matikan Kompor Gas, Rumah Warga Terbakar
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO-Diduga lupa matikan kompor gas, rumah Asnawi (55) warga Dusun Kelurahan Desa Depok Kecamatan Kalibawang, Selasa (3/11) malam, hangus dilalap si jago merah. Tidak ada korban dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Salah satu saksi mata, yang juga adik korban, Slamet Puspowarno menceritakan, kronologis peristiwa itu. Sekitar pukul 20.00 WIB, Asnawi bersama istrinya Slamet Haryanti meninggalkan rumahnya untuk menghadiri acara tasyakuran pernikahan di tempat saudaranya. “Diduga istri korban, waktu itu, lupa mematikan kompor gas yang baru saja digunakan untuk membuat bubur. Sekitar pukul 23.30 WIB, saya terbangun karena mendengar suara seperti petasan meledak yang berada di depan-samping rumah,” katanya. Slamet seketika terbangun dan langsung langsung berlari keluar dari rumah untuk menuju sumber suara. Alangkah kagetnya, karena kobaran api sudah membumbung tinggi di atas rumah milik Asnawi. Dirinya kemudian berteriak meminta tolong kepada warga setempat. \"Saya sambil lari berteriak meminta tolong dan langsung mendobrak pintu rumah korban. Rumah ternyata dalam keadaan kosong. Sepeda motor yang bodinya mulai meleleh karena terkena panas api, dan semat diselamatkan,\" ucapnya Baca juga Proses Pendidikan Harus Jalan Terus di Tengah Pandemi Tidak lama kemuidan, warga sekitar datang untuk membantu memadamkan api dengan alat seadanya dan menyelamatkan barang-barang yang masih belum terbakar. Dalam waktu sekitar 1 jam api berhasil dipadamkan oleh warga sekitar dibantu petugas Pemadam Kebakaran Wonosobo. Akibat kejadian tersebut, rumah milik korban berukuran 12 x 15 meter itu mengalami kerusakan pada bagian dapur, ruang makan dan 1 buah kamar tidur dengan total luas yang terbakar sekitar 5x9 meter. Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Zulfa Akhsan Alim Kurniawan, membenarkan adanya peritiwa itu. menurutnya, BPBD telah menerjunkan tim untuk melakukan asassesment dan monitoring. Ditkasir, korban mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta lebih. Sebab, barang-barang di dapur, ruang makan dan kamar tidur habis terbakar. \"Warga saya minta harus tetap dalam waspada tinggi terhadap resiko kebakaran. Karena bencana non alam ini rata-rata disebabkan korsleting listrik dan kelalaian tidak mematikan api kompor gas. Atau memasak ditinggal pergi, sementara tungku dan bara api belum mati total,\" katanya. Dijelaskan, bencana non alam dan musibah ini tidak mengenal musim kemarau atau penghujan. Sebab api bisa timbul dari area dalam rumah. Maka jangan heran bila tetap terjadi kasus kebakaran pada saat musim hujan ataupun bahkan saat pas turun hujan. “Siap siaga dan waspada, sebab kebakaran tidak musti terjadi di musim kemarau,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: