MAN 2 Serius Garap Jurnalistik
WONOSOBO – Meskipun jadwal pelatihan jurnalistik yang diiukti para peserta ekstra Jurnalistik di MAN 2 Wonosobo hampir mendekati tengah malam, namun para peserta tetap antusias dan menyimak dengan seksama. Hal itu membuat Ahmad Ihsanudin, salahs atu pemateri semakin optimis dengan keberlangsungan ekstra kurikuler yang diikuti sedikitnya 30 siswa dari kelas 10 itu. Selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu (21-22/9), para peserta ekstra jurnalistik mendapat asupan materi dari para praktisi media di Wonosobo. Termasuk di dalamnya media cetak dari Wonosobo Ekspres, Radio Pesona, Admin akun Instagram Wonosoboku, hingga beberapa akademisi yang aktif menulis. Ihsan yang sehari-hari menjabat Direktur Operasional LPPL Radio Pesona FM bangga dengan semangat para peserta dan penyelenggara yang serius membekali jurnalis sekolah itu. “Jarang sekali saya lihat di pelatihan jurnalistik semua peserta seantusias ini meski belajar sampai malam. Saya maklum karena materi memang banyak dan diisi cukup banyak pemateri yang semuanya dari praktisi media serta akademisi. Saya yakin nantinya mereka akan menghasilkan karya yang berkualitas, mulai dari tulisan, foto, hingga video. Karena tuntutan jurnalisme sekarang memang harus mengikuti perkembangan di media online,” ungkap Ihsan yang memulai materinya sekitar pukul 20.00 WIB. Hal itu disambut positif. Salah satu pembimbing Jurnalistik, Taat Rifani. Menurut Taat, pelibatan para praktisi untuk membekali peserta dinilai tepat mengingat mereka bisa berdiskusi langsung dengan jurnalis lokal sekaligus bertukar pengalaman. “Minat ank-anak kelas 10 dengan jurnalistik sangat bagus. Bahkan di semua materi mereka antusias. Mengingat mereka selama dua hari ini ada materi teori dan praktik. Mulai dari manajemen media, menulis berita, fotografi, videografi, hingga editing,” ungkap Taat. Di tahun sebelumnya, peserta ekstra Jurnalistik MAN 2 Wonosobo juga mengunjungi kantor Wonosobo Ekspres di Sruni Jaraksari untuk bertatap muka langsung dengan para jurnalis dan mengikuti materi bersama Kepala Biro. Sedangkan di tahun ini berbagai materi dikembangkan untuk disesuaikan dengan kebutuhan media termasuk media sosial. “Meskipun cukup melelahkan dan saya dapat materi di hari kedua, peserta ternyata masih semangat. Bahkan tadi kami praktik mengambil gambar untuk diolah dan diunggah ke IG selama hampir 1 jam dan mereka bisa mengikuti dengan baik,” ungkap Tunjang Ari suseno, Pewarta Radio yang jug admin Media sosial. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: