Masyarakat Tumpah di Parade Seni Merdeka

Masyarakat Tumpah di Parade Seni Merdeka

TEMANGGUNG - Dalam kegiatan parade seni merdeka yang digelar pada Minggu (25/8), setidaknya 2.000 seniman asli Temanggung terlibat di dalamnya. Masyarakat yang terjun langsung menyaksikan megahnya parade yang digelar dalam rangka memperingati HUT RI ke-74 ini diperkirakan mencapai 30.000 orang. “Masyarakat yang turut berpartisipasi dalam parade seni ini terdiri dari penari, penabuh, dan penampil lainnya,” ungkap Bupati Temanggung Al Khadziq, di sela menyaksikan aksi dari para seniman asli Temanggung, Minggu (25/8). Menurutnya, meskipun terlihat cukup megah, namun sebenarnya parade seni merdeka ini karnaval biasa, (untuk) memperingati 17 Agustus. Hanya saja animo masyarakat terhadap kegiatan ini sangat tinggi. “Tapi tahun ini kita menggugah masyarakat untuk berkarna‎l, mengeluarkan semua kesenian-kesenian (asli) Kabupaten Temanggung, sehingga masyarakat luas bisa tahu kalau kesenian asli Temanggung itu juga banyak dan bagus,” katanya. Menurut dia, Parade Seni Merdeka menyedot animo penonton hingga puluhan ribu pasang mata yang menonton, merentang dari sekitar panggung utama hingga panggung pementasan terakhir di depan Pendopo Pengayoman. “Puluhan ribu orang turun ke jalan, menyaksikan kesenian asli Temanggung ini,” ujarnya. Disinggung mengenai tiga panggung lain yang sepi pementasan, hanya sekadar dilintasi oleh kelompok kesenian yang ada, menurut Khadziq seharusnya itu tak terjadi. “Tiga panggung lain untuk memecah konsentrasi penonton, agar semua penonton bisa menyaksikan dan menikmati dengan baik,” ujarnya. Dikatakan, ‎bila memang ada kelompok kesenian yang tak pentas di tiga panggung lain, bisa jadi ada faktor-faktor non-teknis yang mempengaruhi. Karena itu, ia tak menutup kemungkinan untuk mengevaluasi gelaran Parade Seni Merdeka ini. “Kalau ada yang tidak pentas, ya itu haru‎s kita evaluasi. Pasti ada evaluasi, kita akan lakukan,” katanya. Sementara itu dari pantauan koran ini, masyarakat dari berbagai penjuru Kabupaten Temanggung tumpah ruah di jalan-jalan protokol dan sejumlah panggung yang ada di lokasi itu. Hanya saja, sebagian masyarakat merasa kecewa, pasalnya apa yang menjadi harapan masyarakat untuk bisa menikmati kesenian asli Temanggung tidak terpenuhi. Sebab dari tiga panggung yang disediakan, hanya satu panggung saja yang digunakan maksimal untuk pertunjukan. Sedangkan dua panggung lainnya tidak dimanfaatkan maksimal. Padahal sepanjang rute parade terdapat empat titik pementasan. Pertama di depan Mapolres Temanggung lama, di Pasar Kliwon ‎Temanggung, di sekitaran kantor BCA, dan di depan Pendopo Pengayoman. Konsepnya, kelompok seni akan pentas di depan panggung kehormatan, di depan Mapolres lama. Di sana terdapat Bupati Temanggung M Al Khadziq, Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo dan tamu undangan lainnya. Selanjutnya, kelompok seni juga akan tampil, mementaskan kebolehannya di tiga panggung lainnya.‎ Pemkab berharap, dengan disediakannya tiga panggung pementasan lain, maka konsentrasi massa akan terpecah. Tak hanya di sekitar panggung utama. “Saya tadi nunggu di depan BCA, tapi setelah sekian lama tak ada pementasan, hanya lewat biasa. Kemudian coba yang di alun-alun, sama saja sepi penggungnya, pun yang di pasar hanya dilewati saja. Akhirnya pindah nonton ke sekitar panggung utama,\" kata seorang warga, Nugroho. Kekecewaan Roho, (sapaan Nugroho), bertambah lantaran di sana ia harus berdesak-desakan dengan ‎penonton yang terlebih dahulu datang. “Sempat gontok-gontokan juga sama petugas. Ya sudah, akhirnya pulang saja, tak jadi nonton sampai selesai,” tuturnya. ‎Tak hanya Roho, sejumlah masyarakat Temanggung yang \\\'kecele\\\' dengan sepinya pementasan di tiga panggung yang ada, juga mengunggah kekecewaannya di media sosial (medsos), facebook (fb). Di antaranya akun Nurwening Fajar Sumirat. \"Awal kami nunggu di 1 titik ‎lokasi panggung pementasan di area Pasar Kliwon Temanggung. Kelompok pertama lewat... berharap bisa nonton pementasan mereka... eeeeeee...... ternyata cuma lewat saja... panggung dibiarkan kosong dengan background tampah2 itu... Kami kecewa... mungkin orang2 lain juga merasa spt kami... sdah berharap banyak, sdh pagi2 siap2 untuk sebuah tontonan megah yg merakyat. Ternyata yg ada diluar ekspektasi kami...‎,\" tulisnya. Akun Dewi Aditianingrum turut mengomen‎tari unggahan itu. \"Aku nonton di depan pendopo. Ada Pementasan. Tapi jeda dari 1 ke yang lain sangat jauuuuuh,\" tulisnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: