Menikmati Pesona Kumejing, Waduk Wadaslintang

Menikmati Pesona Kumejing, Waduk Wadaslintang

MAGELANGEKSPRES.COM,Desa Kumejing Kecamatan Wadaslintang, salah satu desa terjauh di Kabupaten Wonosobo. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen. Sekitar 30 kilometer dari pusat kota. Untuk bisa menuju ke desa itu, harus menggunakan perahu melintasi Waduk Wadaslintang. DESA Kumejing memiliki pemandangan eksotik dan kuliner yang enak. Tentunya Kumejing menyimpan panorama alam yang indah, kekayaan hasil bumi, kesenian dan kuliner yang khas. Pemandangan layaknya pinggir pantai, tidak biasa ditemukan di kawasan pegunungan. Kuliner khas desa tersebut juga unik dan menggoda. Bucu Pendem makanan khas Desa Kumejing yang biasanya disajikan saat acara selametan atau hajatan, serta menyambut para tamu ke desa tersebut. Di bagian tepi waduk, terdapat hamparan sawah petani, bebatuan indah tersusun sangat rapi dan rimbunnya tanaman dan pohon  yang mengitari waduk. Desa Kumejing juga menyuguhkan pemandangan alam langit jingga menakjubkan, baik semburat matahari terbit  maupun matahari tenggelam di atas air waduk. Pancaran cahaya matahari itu, seakan ke luar dari bawah air waduk. Baca Juga Siswa SMPIT Ihsanul Fikri Menimba Ilmu Jurnalistik di Magelang Ekspres Selain jalur air, terdapat jalur darat untuk menuju Desa Kumejing, namun kondisinya rusak, serta sedang dalam proses pembenahan. Jalur darat tidak kalah indah, masuk ke kawasan hutan, udaranya segar dan cocok untuk wisata petualang. Kepala Desa Kumejing, Endar Aditria Kurniawan mengatakan, desanya memiliki banyak potensi, baik dari sektor wisata, perikanan, pertanian dan kehutanan. Namun yang bisa menyatukan sektor tersebut adalah sektor wisata. Sehingga, pemerintah desa akan fokus pada program pengembangan wisata. “Dengan potensi yang ada, tentu saja fokus ke ke sektor wisata,” ungkapnya . Menurutnya, pengembangan wisata yang sudah dan akan dibangun oleh Desa Kumejing diantaranya wisata adventure, wisata budaya, wisata even, wisata hobi, wisata olah raga, kuliner dan juga wisata budaya. Dengan melihat banyaknya potensi itu maka pembangunan sektor wisata desa dilakukan secara bertahap. “Beberapa sudah kita kenalkan, seperti banana boot, wisata pemancingan, warung makan apung, kuliner dan budaya,” bebernya. Baca Juga Kondisi BKK Pringsurat Kian Tak Menentu, Pemkab Temanggung pun Kesulitan Mengambil Uang Pihaknya mengaku aktif menjalin kerjasama dengan pemerintah kabupaten untuk pengembangan wisata Waduk Wadaslintang di Desa Kumejing. Kerjasama yang dilakukan diantaranya dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Wonosobo. “Kita menerima banyak masukan dari pemkab melalui instansi terkait. Itu sangat membantu mewujudkan desa wisata lestari Kumejing yang mengusung pesona wisata Kumejing,” ucapnya. Belum lama ini, desa tersebut juga menggelar Festival Naga Air, Endar mengaku bahwa even tersebut bagian dari promosi wisata waduk Wadaslintang. Bagi Pemerintah Desa Kumejing, kegiatan itu sangat membantu mendongkrak kunjungan wisata di masa yang akan datang. “Ini akan jadi agenda rutin setiap tahun, kedepan kita akan semakin siap mempersiapkan diri. Kita sudah punya even tahunan, jadi akan lebih fokus,” katanya. Dukungan dari pemerintahan desa,  pihaknya menjelaskan, telah mengalokasikan anggaran dari dana tranfer desa untuk pengembangan wisata. Bahkan anggaran tersebut di gelontor setiap tahun. Sedangkan untuk pengembangan home stay dan infrastruktur di desa, akan terus dikawal. Sebab sarana dan prasarana pendukung tidak bisa diabaikan, seperti jalan, jembatan, pemukiman, air dan listrik. “Yang tidak kalah penting dari pengembangan potensi desa kami adalah partisipasi dan persatuan warga, ini menjadi faktor internal yang menentukan,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: