Menteri Jangan Gagal Paham

Menteri Jangan Gagal Paham

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan ada beberapa menteri yang gagal paham pada lima tahun lalu terkait visi dan misi. Penegasannya ini, seakan memunculkan warning agar Kabinet Indonesia Maju, lebih mengedepankan realisasi program kerja. Menanggapi pernyataan ini, sejumlah menteri pun mengaku siap mengemban apa yang telah dipaparkan Presiden. Menteri BUMN Erick Thohir misalnya, akan mengimplementasikan lewat ’bersih-bersih’ di tubuh BUMN. Sementara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, segera mempelajari semua masalah yang ada. ”Saya background-nya swasta, alhamdulillah Allah telah berikan suatu yang lebih buat saya, ya mungkin sudah waktunya saya juga bersih-bersih (BUMN),” ujar Erick di Kementerian BUMN Erick tak ingin slogan good coporate and good governance hanya jadi pemanis saja. Dia ingin hal tersebut benar-benar bisa diterapkan di lingkungan Kementerian BUMN. ”Sudah banyak sekali hal-hal yang juga terjadi yang saya rasa kurang baik lah buat citra BUMN,” kata pria berusia 49 tahun tersebut. Baca Juga Menteri Jangan Korupsi! Ke depannya, kata Erick, dirinya akan melakukan evaluasi besar-besaran di Kementerian BUMN. Namun, evaluasi tersebut dilakukan tanpa ada prasangka buruk dengan salah satu pihak. ”Sudah seyogyanya kalau saya baru di sini pasti saya akan evaluasi total, baik mengenai kinerja, menajemen, tanpa ada prasangka-prasangka. Jadi enggak bisa istilahnya mengevaluasi itu karena ada sesuatu, enggak lah, kita ini bukan, kita mau profesional, kita mau bikin iklim yang baik dan yang sehat lah,” ucap dia. Sementara itu Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menegaskan, visi-misi Presiden menjadi landasan dalam bekerja. Dirinya pun mengaku siap menjalankan. \"Jadi, begini saya baru berapa jam serah terima. Jadi, saya mau terus terang saja saya akan pelajari semua masalah dan bersama-sama dengan Mabes TNI juga tiga angkatan, dan staf Kementerian Pertahanan untuk mencari solusi yang terbaik,\" kata Menhan Prabowo di sela-sela serah terima jabatan Menhan dari Ryamizard Ryacudu kepada dirinya di Kantor Kemhan, Jakarta, kemarin. Ia mengaku tidak bisa memberikan komentar terkait dengan kelanjutan proyek pesawat tempur KFX/IFX yang bekerja sama dengan Korea Selatan. \"Saya enggak bisa kasih komentar, saya belum duduk di kantor saya,\" kata Prabowo. Terkait dengan kesejahteraan prajurit, mantan Danjen Kopassus ini menyebutkan dirinya akan mempelajari persoalan yang ada, termasuk soal kesejahteraan prajurit. \"Saya tidak mungkin kasih jawaban yang tepat. Pemerintah pasti perhatikan, menteri lama pasti sudah perhatikan. Program menteri lama yang baik, saya lanjutkan, yang belum saya cari persetujuan dari mana-mana,\" ujarnya. Sementara itu, mantan Menhan Ryamizard Ryacudu menambahkan dirinya menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada Menhan yang baru Prabowo Subianto. \"Saya yakin Pak Prabowo bisa melaksanakan dengan baik karena beliau adalah prajurit,\" ucapnya. Untuk diketahui dalam rapat paripurna pertama Presiden Jokowi pada awal sambutannya, menegaskan para menteri dan pejabat setingkat menteri harus mengimplementasikan kerja-kerja besar yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan. \"Karena dalam lima tahun lalu ada satu, dua, tiga menteri yang masih belum paham,\" kata Presiden Jokowi saat membuka Sidang Paripurna perdana Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, kemarin (24/10). Pada awal sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal yang harus diketahui para menteri dan pejabat setingkat menteri mengenai kerja kerja besar yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan. Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa tidak ada visi misi menteri. \"Yang ada adalah visi misi Presiden dan Wakil Presiden, tolong dicatat. karena dalam lima tahun lalu ada satu dua tiga menteri yang masih belum paham,\" katanya. Ia mengatakan di setiap rapat, baik paripurna, ratas, rapat internal, ada sebuah payung hukum. \"Kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi,\" katanya. Presiden mempersilakan para menteri ramai dalam rapat saja. \"Mau debat di dalam rapat, saya dengarkan, tapi kalau sudah diputuskan, dengan segala risiko harus kita laksanakan,\" tegasnya. Menurut dia, kalau ada perubahan perubahan dan kondisi kondisi tertentu, bisa ditarik lagi dalam rapat internal atau ratas. Presiden meminta para menteri menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi. Presiden juga meminta para menteri bekerja cepat, bekerja keras dan bekerja produktif. Ia juga meminta para menteri tidak terjebak rutinitas yang monoton, Mereka diminta bekerja dengan berorientasi hasil nyata. \"Selalu mengecek masalah di lapangan dan temukan solusinya. Semua harus serius dalam bekerja, saya pastikan yang gak serius, gak sungguh-sungguh, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan,\" katanya. (tim/fin/ful)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: