Merger dengan Bappeda, Litbang Kota Magelang Tetap Gelar Krenova 2022

Merger dengan Bappeda, Litbang Kota Magelang Tetap Gelar Krenova 2022

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES. COM-Pemkot Magelang terus melanjutkan pengembangan inovasi daerah melalui lomba kreasi dan inovasi (krenova). Pesertanya pun semakin berkembang. Tidak hanya masyarakat umum. Mahasiswa, pelajar, tenaga pendidik, asosiasi, dunia usaha, dan sebagainya berpeluang lebar meraih gelar juara. Lomba krenova diadakan sejak tahun 2004 sewaktu bidang penelitian dan pengembangan (litbang) masih bernaung di bawah Bappeda, kemudian menjadi Kantor Litbang dan terakhir menjadi Badan Litbang. Hingga tahun 2021 Badan Litbang Kota Magelang menjadi satu-satunya di Jawa Tengah yang statusnya badan. Sedangkan di daerah lain tetap bernaung di bawah Bappeda. Namun, pada tahun 2022 litbang kembali bernaung di bawah Bappeda Kota Magelang dan Kepala Bidang Litbang dijabat Didin Saepudin. Didin mengatakan, Krenova tahun 2022 mengangkat tema ‘Inovasi untuk Meningkatkan Daya Saing Kota Magelang’. “Harapan kami, Krenova 2022 mampu menstimulasi iklim yang kondusif untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas masyarakat, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada peningkatan daya saing daerah menuju kemandirian masyarakat Kota Magelang,” katanya. Menurutnya, bidang fokus lomba Krenova dan penjaringan inovasi masyarakat tahun 2022 mencakup pangan dan agribisnis, energi, lingkungan hidup, perikanan, kesehatan dan obat, pendidikan, rekayasa dan manufaktur, kerajinan dan manufaktur serta sosial. Kriteria hasil karya yang dapat diunggulkan kreativitas dan inovasi asli hasil karya perorangan atau kelompok yang telah diterapkan di daerah lokasi inventor/inovator maupun daerah lainnnya di wilayah Kota Magelang. Berikutnya, penemuan baru atau pengembangan signifikan dari yang sudah ada. Bahan baku yang digunakan berbasis lokal dan ramah lingkungan, serta hasil karya minimal berupa prototype, apabila metode berupa modul dan atau dokumen. “Nantinya hasil karya ini dapat didiseminasikan dan diterapkan dengan mudah di masyarakat, teknologinya dapat diaplikasikan dalam skala rumah tangga dan atau skala industri kecil, serta mempunyai manfaat yang bernilai ekonomis,” ucapnya. Dia menambahkan, tahapan penilaian meliputi seleksi administrasi, verifikasi inovasi di depan tim juri terdiri unsur akademisi, unsur praktisi, dan unsur perangkat daerah terkait. “Seleksi administrasi sampai 14 Maret, seleksi substansi 30-31 Maret, peninjauan lokasi 1 April, pengumuman pemenang 4 April dan pemberian penghargaan diserahkan pada Hari Jadi Kota Magelang,” papar dia. Satu pemenang kategori A mendapat uang pembinaan Rp5 juta, satu pemenang kategori B Rp4 juta dan empat pemenang kategori C masing-masing Rp2 juta. “Semua daya saing bersumber dari inovasi yang metodenya gampang diapdosi, bahannya murah dan mudah serta bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: