Minim Pendaftar, Lomba Bank Sampah di Kota Magelang Diperpanjang
KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Batas waktu pendaftaran Lomba Bank Sampah tingkat Kota Magelang tahun 2021 yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) diperpanjang hingga 6 September. Lomba dengan hadiah total sebesar Rp161 juta tersebut diperpanjang karena jumlah pendaftarnya belum memenuhi ketentuan. Kasi Pengelolaan Sampah, Bidang Pengelolaan dan Penanganan Persampahan, DLH Kota Magelang, Budi Waluyo menjelaskan, seluruh bank sampah yang ada di Kota Magelang berhak mengikuti lomba itu. Syaratnya, bank sampah tersebut harus terdaftar di induk bank sampah Kota Magelang. ”Sesuai jadwal, berakhirnya masa pendaftaran sampai pada 30 Agustus. Tetapi karena peserta belum memenuhi, sehingga kami perpanjang sampai 6 September,” kata Budi Waluyo, saat dihubungi, Senin (30/8). Ia mengatakan, ada tujuh kategori yang dilombakan. Antara lain Lomba Kampung Organik Tingkat Lanjut, Kampung Organik Tingkat Pemula, Lomba Bank Sampah Tingkat Lanjut, Bank Sampah Tingkat Pemula, Bank Sampah Perangkat Daerah, Bank Sampah Tingkat Sekolah, dan Lomba Daur Ulang. ”Jumlah peserta per kategori ini belum maksimal. Ada yang sudah 16 peserta, tapi ada juga kategori yang baru 5 peserta. Padahal ketentuan lomba tiap kategori itu minimal 6 peserta,” ujarnya. Menurutnya, selain ketujuh kategori tersebut, panitia masih membagi lagi antara lomba kampung organik dan bank sampah. Untuk bank sampah, kategori dibagi berdasarkan peserta yaitu masyarakat umum, perangkat daerah atau instansi, dan sekolah-sekolah. ”Namun jika setelah tanggal 6 September, jumlah pesertanya tetap sama, tetap akan langsung kami lombakan karena tidak ada perpanjangan kedua,” jelasnya. Ia menuturkan, dibanding perlombaan sebelumnya, tahun ini hadiah yang diperebutkan pun semakin besar. Total hadiah mencapai Rp161 juta. ”Kalau pada tahun sebelumnya, hanya juara yang mendapatkan hadiah, kali ini juara harapan satu dan dua, juga disediakan hadiah. Total nanti ada 35 juara yang berhak mendapatkan hadiah,” tandasnya. Budi menyebut saat ini ada 124 bank sampah di Kota Magelang. Ia berharap seluruhnya mampu meramaikan lomba tahunan itu. “Lomba ini sebenarnya hanya motivasi. Harapan kami, sampah bisa direduksi. Karena bank sampah dan kampung organik selalu menjadi strategi terbaik, untuk mengurangi produksi sampah,” jelasnya. Ia menjelaskan bahwa produksi sampah di Kota Magelang sekitar 80 ton per hari. Sementara keberadaan bank sampah dan kampung organik baru bisa mengurangi sebanyak 5 persen dari total produksi sampah. “Walaupun kecil namun dengan pengelolaan yang benar, saya yakin ke depan sampah bisa terus dikurangi,” katanya. Menurut Budi, beberapa kriteria yang akan dinilai adalah jumlah nasabah, kebersihan lingkungan, keaktifan pengurus, dan pelaporan. Tim juri nanti akan terjun ke lokasi setiap peserta, dengan protokol kesehatan ketat. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: