Mulai Direalisasikan, 7.681 KPM di Kota Magelang Menerima BPNT

Mulai Direalisasikan, 7.681 KPM di Kota Magelang Menerima BPNT

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Di awal tahun 2021 ini, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Magelang mulai disalurkan kepada 7.681 keluarga penerima manfaat (KPM). Bantuan dengan nilai sekitar Rp200 ribu per paket itu diwujudkan berupa kartu yang selanjutnya dapat dibelanjakan di E-Warong di lingkungan terdekat. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang Wulandari Wahyuningsih mengatakan, BPNT wilayah ini mulai dibagikan pada 19 Januari 2021. Pihaknya menargetkan proses distribusi tuntas pada Februari mendatang. ”Bantuan sebesar Rp200 ribu per KPM bisa dibelanjakan sembako berupa beras, sayur, buah, daging dan kacang-kacangan, tidak boleh satu jenis barang,” kata Wulan, di sela penyaluran BPNT di Kelurahan Kramat Utara, Kecamatan Magelang Utara, kemarin. Pada kesempatan itu, turut hadir Walikota Magelang Sigit Widyonindito dan sejumlah jajarannya, serta Plt Kapolres Magelang Kota AKBP R Fidelis Purna Timuranto, dan Dandim 0705/Magelang Letkol Czi Anto Indriyanto. Wulan melanjutkan, di setiap kegiatan penyaluran dibatasi 75 orang, dan ada pendamping dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Pembatasan ini menjadi kebijakan pemerintah karena melihat status Kota Magelang yang masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk pencegahan penularan Covid-19. Baca Juga Beraksi hanya Butuh Waktu 2 Menit, 3 Anggota Geng Pecah Kaca Mobil di Magelang Ditangkap Polisi ”Proses distribusi bantuan khusus calon penerima yang terkonfirmasi Covid-19 akan diantar petugas. Kami juga atur jadwal, supaya tidak terjadi kerumunan. Pada intinya, kami menerapkan protokol kesehatan sangat ketat dalam penyaluran bantuan ini,” ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Joko Budiyono menambahkan, selama pandemi Covid-19 kegiatan masyarakat dibatasi, termasuk penyaluran bantuan dari pemerintah kepada masyarakat. Menurutnya, penyaluran BPNT ini lebih rawan terjadi kerumunan. ”Jumlah KPM banyak sedangkan titik penyaluran hanya ada 6. Maka dari itu, kita terapkan protokol kesehatan secara ketat, salah satunya dengan memperpanjang jadwal penyaluran,” tambahnya. Ia menjelaskan, terkait kelurahan yang belum memiliki E-Warong, pihaknya telah menginstruksikan lurah setempat untuk berkoordinasi dengan perangkat RW agar didirikan dalam waktu dekat. Sementara E-Warong yang tempatnya kurang representatif dialihkan dengan memanfaatkan gedung sekolah atau tempat lain yang lebih memadai. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: