Oknum Anggota Dewan di Purworejo Ini Dituding Jadi Pahlawan Kesiangan. Komisi I Berikan Klarifikasi ke Media,
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM - Komisi I DPRD Kabupaten Purworejo menggelar jumpa pers terkait mencuatnya tudingan pahlawan kesiangan oknum DPRD saat audiensi Masyarakat Terdampak Bendungan Bener (Masterbend) beberapa waktu lalu, Rabu (19/1). Jumpa pers tersebut dilakukan untuk mengklarifikasi konteks kegiatan Komisi I DPRD Kabupaten Purworejo adalah dalam rangka kunjungan kerja menyikapi adanya pengunduran diri 6 orang perangkat di Desa Guntur. Dalam keterangannya Komisi I mempertegas bahwa saat itu tujuan Komisi I DPRD ke kecamatan Bener hanya untuk menindaklanjuti informasi mengenai pengunduran diri perangkat desa. Komisi I juga tidak pernah tahu sebelumnya jika akan mencuat isu penarikan 5 persen yang disampaikan oleh salah satu perangkat desa dalam pertemuan tersebut. \"Konferensi pers kali ini untuk klarifikasi terkait pemberitaan media masa dalam kegiatan pengawasan urusan pemerintahan di kecamatan Bener, sehubungan dengan itu Komisi I akan mengklarifikasi bahwa tujuan utama Komisi I melaksanakan pengawasan ke Kecamatan Bener yaitu terkait adanya informasi pengunduran diri 6 perangkat desa Guntur, kecamatan Bener, tujuan konferensi pers ini, kita menjelaskan kepada media supaya tujuan kita ke Bener tidak simpang siur, sebelum rapat di Bener itu kita tidak tahu jika akan ada isu 5 persen,\" jelas Wakil Ketua Komisi I DPRD Purworejo, Budi Sunaryo saat Konferensi pers di ruang rapat Komisi I DPRD setempat. Tidak berselang lama setelah pertemuan Komisi I di kecamatan Bener, terjadi unjuk rasa oleh warga terdampak Bendung Bener di gedung DPRD Purworejo untuk menuntut keadilan dalam proses ganti rugi tanah mereka. Dalam unjuk rasa itu disebutkan bahwa ada salah satu oknum anggota DPRD yang ingin menjadi pahlawan kesiangan serta ingin memecah belah. Anggota Komisi I, Timbul Susilo mengatakan, meski kedatangan ke Bener awalnya tidak fokus ke masalah 5 persen, namun Komisi I tetap menindaklanjuti mencuatnya isu 5 persen itu. Namun sejauh ini belum ada bukti kuat yang diterima Komisi I mengenai penarikan 5 persen. \"Munculnya 5 persen dalam forum itu sebelumnya kami tidak tahu, itu pure muncul dalam forum, pada saat mendengar hal tersebut (5 persen) dalam forum, Komisi satu sepakat hal itu menjadi masukan, bahkan kami turun ke beberapa tempat, buktinya tidak ada sama sekali sampai hari ini, belum ada bukti yang valid,\" jelasnya. Ditambahkan, Komisi I tidak begitu saja menutup mata dengan adanya isu 5 persen tersebut. Namun begitu, pihaknya mengingatkan bahwa fungsi dewan disini hanya memberikan rekomendasi. \"Intinya kami tidak tutup mata, kami tetap akan mencari informasi kebenaran hal tersebut. Kami fungsinya hanya memberikan rekomendasi kepada kepolisian, inspektorat dan kejaksaan,\" tegasnya. (luk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: