Olah Produk Fashion Berbahan Bulu Domba, Pemkab Wonosobo Gandeng LSM Solidaridad
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM- Wujudkan Wonosobo rumah ekonomi kreatif, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat teken MoU dengan Yayasan Solidaridad Belanda. Pengembangan ekonomi berkelanjutan dengan mengedukasi kalangan para peternak domba di Wonosobo untuk terus berinovasi dan berkarya sekaligus menciptakan kesempatan lapangan kerja . “Kepada semua peternak sekaligus pengrajin limbah domba untuk mau berinovasi dan berkarya dalam mengelola limbah domba, sehingga akan menghasilkan produk unggulan yang bernilai jual tinggi dan mampu mengangkat ekonomi masyarakat lokal,” ungkap Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat usai melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Yayasan Solidaridad Belanda pada Selasa (22/3) di pendopo kabupaten. MoU Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan, juga dihadiri oleh Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, jajaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Ketua Komite Ekonomi Kreatif, Koperasi Petani Muda, dan Paguyuban Domba Wonosobo. Afif meminta para peternak sekaligus pengrajin limbah domba untuk aktif mengasah kemampuannya dengan mengikuti berbagai pelatihan berjangka yang diselenggarakan oleh dinas terkait. ”Karena ini menyangkut inovasi produk, maka peternak dan pengrajin harus sinergis, dimana peternak terus mengembangkan kualitas dan kuantitas ternak, sedangkan pengrajin terus meningkatkan keterampilan,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bagian upaya membangun ekosistem ekonomi kreatif di Wonosobo dengan kemitraan antar unsur pentahelix yakni dengan akademisi, bisnis, komunitas, dan media sehingga akan mempercepat pengembangan ekonomi kreatif berbasis pemanfaatan potensi unggulan dalam menciptakan transformasi pasar yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat Wonosobo. “Proses membangun ekosistem ekonomi kreatif dari tahapan kreasi, produksi, distribusi, dan konservasi serta konsumsi, melalui kemitraan antar unsur pentahelix yakni akademisi, bisnis, komunitas, guna mempercepat pengembangan ekonomi kreatif berbasis pemanfaatan potensi unggulan,” terangnya. Menurutnya, populasi untuk domba kurang lebih 5000 ekor dengan jumlah peternak sebanyak 500 orang. Kedepan, akan dilakukan pembinaan peningkatan kapasitas building yang intensif sehingga akan menghasilkan produk fashion. “Kita akan mendorong peningkatan jumlah domba dan juga peternak, agar kebutuhan bahan baku semakin terjaga,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: