Optimalisasi Implementasi LMS Moodle di SMK Negeri 3 Magelang

Optimalisasi Implementasi LMS Moodle di SMK Negeri 3 Magelang

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG-Masa Covid-19 menjadikan SMK Negeri 3 Magelang berbenah melakukan optimalisasi implementasi e-learning. Implementasi e-learning di SMK Negeri 3 Magelang sudah  menggunakan Learning Management System (LMS) Moodle, namun masih sebatas digunakan hanya  untuk test online dengan client menggunakan HP Android. Proses tahapan pengelolaan soal (quiz) masih ditangani oleh seorang admin sehingga guru-guru belum sepenuhnya memahami  secara detail didalam menggunkan LMS Moodle. Drs Supriyatno MPd, Kepala SMK Negeri 3 Magelang yang dilantik pada bulan Maret 2020 lalu, berupaya mendorong guru-guru untuk lebih menguasai penggunaan LMS Moodle. Bahkan ia mempunyai tekad setiap guru punya habit menggunkan LMS Moodle tidaknya untuk test tapi lebih dari itu. MOODLE (singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang menggunakan prinsip social constructionist pedagogy. MOODLE merupakan salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi yang dikenal dengan konsep pembelajaran elektronik atau e-Learning. Moodle dapat digunakan secara bebas sebagai produk sumber terbuka (open source) di bawah lisensi GNU Moodle dapat diinstal di komputer dan sistem operasi apapun yang bisa menjalankan PHP dan mendukung database SQL. Baca Juga Masalah Asmara, Pelaku Tega Bantai Anak dan Ibu Beberapa tahapan yang telah dilakukan oleh kepala sekolahantara lainmembimbing admin web Kharis Nadian Hudha SKom untuk menginstal server Linux dengan aplikasi LMS Moodle versi 3.8.3. Selama ini LMS yang digunakan masih menggunakan basis windows.  Setelah sistem terinstal oleh admin web dimasukkan nama user pengguna dan nama semua mapel dari kelima Kompetensi Keahlian yang ada. Kepala sekolah juga membimbing admin jaringan Muhamad Rohim untuk melakukan pemetaan ulang jaringan supaya fasilitas IP Publik yang sudah ada dan belum termanfaatakan secara optimal dapat digunakan untuk mengakses LMS, bailk melalui jarngan intranet maupun internet. Pemetaan jaringan hostspot area juga dilakukan dengan harapan semua warga sekolah di setiap tempat terkoneksi sehingga dapat memberikan kepuasan bagi warga sekolah didalam memanfaatkan   layanan internet maupun layanan akses ke LMS Moodle SMK Negeri 3 Magelang. Tahapan berikut dimasa Covid-19 ini sejak mulai pertengahan bulan April 2020 dimanfaatkan oleh kepala sekolah untuk melatih para guru menggunakan moodle baik secara daring maupun tatap muka      terbatas dengan mengikuti protokol kesehatan. Ir Sri Rahajuningsih guru Multimedia (MM) juga terlibat langsung membantu kepala sekolah memberi bimbingan ke guru-guru. Materi LMS Moodle yang diberikan masih fokus padauser pengguna sebagai teacher (guru) didalam mengelola kegiatan test daring. Materi tersebut  meliputi: mempersiapkan soal sesuai kisi-kisi, membuat nama katerogi soal di question bank, meng-upload soal, membuat nama quiz, mengkonfigurasi nama quiz, membuat soal random dari question bank dan terakhir melakukan uji coba sebagai user siswa (student) mengerjakan soal sampai keluar nilai. Target yang diharapkan dalam waktu dekat ini tidak hanya sukses didalam pelaksanaan test daring tetapi lebih dari itu, yaitu para guru didorong untuk mampu membaca statistik analisis butir item soal yang secara otomatis sudah tersaji di sistem setelah test dilaksanakan. Dari hasil analisiis tersebut dapat dijadikan acuan untuk mengadakan remedial teaching, kemudian dilakukan remedial test lagi. Harapan selanjutnyakegiatan test harian, test tengah semestar, test akhir senester dan kegitan test yang lain semuanya sudah harus berbasis kompter dan dilakukansecara mandiri oleh masing-masing guru. Jadi tidak lagi bergantung pada Waka Kurikulum atau admin. Baca Juga Pemudik Asal Banjarmasin Tulari 2 Anggota Keluarganya, Pasien Corona di Kota Magelang jadi 20 Orang Dengan demikian akan mengurangi tugas tugas administratif waka kurikulum. Waka Kurikulum bisa lebih fokus pada tindak lanjut pemantauan capaian kompetensiyang datanya secara otomatis sudah tersaji di LMS Moodle. Dengan adanya fasilitas server LMS Moodle yang sudah dapat diakses secara intranet maupun internet ini akan menuai banyak manfaat untuk menciptakan habit antara lain mengurangi penggunaan kertas, insvestasi upload soal satu hari satu soal, pembiasaan test menggunakan HP android, pelaksanaan test di teras-teras kelas tidak harus dalam ruang kelas, tercipta budaya verifikasi soal test antar guru yang semapel (bidang keahlian). Habit ini tidak lain sebagai salah satu menjawab tantangan visi sekolah yaitu “menjadi sekolah yang unggul kompetitif dan   berwawasan lingkungan”. Tahapan pengembangan implementasi moodle dalam waktu dekat ini akan dimulai dari semua guru multimedia agar memanfaatkan fasilitas moodle sebagai sarana KBM daring tidak hanya utuk kegiatan test saja, tetapi dikembangkan untuk Assignment submission, Forum diskusi, Unduh arsip, Chat, Page, Test online, Forum, Database, Lesson, Page dan URL. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: