Orasi Selesai, Massa Masih Bertahan
MAGELANG - Aksi unjuk rasa yang dikomandoi mahasiswa di depan Kantor DPRD Kota Magelang sempat muncul kericuhan kecil. Insiden itu muncul saat ribuan mahasiswa tiba di depan Kantor DPRD namun tidak diperkenankan masuk. \"Buka pintu! Buka pintu! Buka pintu!,\" teriak mahasiswa. Segerombolan orang kemudian memaksa untuk memasuki pagar Kantor DPRD yang jadi satu dengan Kantor Walikota Magelang itu. Polisi yang berjaga dengan sigap meminta pengunjuk rasa untuk tetap berada di jalan, dan tidak boleh masuk ke area Kantor DPRD. \"Yang mahasiswa bergerak ke kanan (barat). Tolong mahasiswa bergerak ke kanan. Jangan sampai kita terprovokasi. Aksi ini aksi damai. Hati-hati, hati-hati, hati-hati provokasi,\" ujar mahasiswa yang berada di mobil orasi. Sejenak kemudian, mahasiswa berjas almamater pun berduyun-duyun ke arah kanan. Dengan satu komando, mereka pun akhirnya duduk sembari mendengarkan orasi. \"Lindungi yang perempuan, lindungi yang perempuan. Mahasiswa semuanya duduk. Satu komando!\" imbuhnya. Di luar prediksi memang, karena aksi ini semula diperkirakan diikuti seribuan orang. Rupanya yang hadir dan bergerombol di Jalan Sarwo Edhie Wibowo justru didominasi kalangan warga, pelajar SMK dan SMA, dan organisasi massa (Ormas) yang jumlahnya sekitar 5.000an orang lebih. Tak sampai pada aksi anarkis, lantaran Ketua DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno sudah siap menyambut kedatangan mahasiswa. Bahkan, Udi sapaan akrab yang baru saja dilantik menjadi Ketua Definitif DPRD Kota Magelang periode 2019-2024 ini menaiki podium mahasiswa untuk berorasi dan menandatangani 7 tuntutan mahasiswa. \"Saya sudah rapatkan, sudah kita bahas, dan saya akan tanda tangani tuntutan dari adik-adik mahasiswa, SMK, STM, dan semua warga, bahwa kami sepakat menolak pengesahan RUU KPK dan RUU KUHP yang memuat pasal-pasal kontroversional,\" tandasnya. Penandatangan ini pun disambut tepuk tangan meriah dari semua mahasiswa dan para pengunjuk rasa. Hingga saat ini, massa yang diduga kuat bukan mahasiswa masih bertahan di Jalan Sarwo Edhie Wibowo depan Kantor DPRD Kota Magelang. Mereka bahkan membakar ban di tengah jalan dan terus meneriakkan kata-kata tak pantas. Kericuhan masih berlangsung antara aparat dengan massa. Terjadi aksi saling lempar, sehingga polisi melemparkan sejumlah tembakan gas air mata. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: