Outlet Banaran 9 Resto Coffee & Tea, Usung Konsep Historis Magelang

MAGELANG TENGAH – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX sejak dua tahun terakhir mulai mengurangi ekspor biji kopi (green bean) ke sejumlah negara. Pasalnya, perusahaan plat merah yang berpusat di Semarang itu kini tengah fokus memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri yang kian bertambah. Direktur Komersil PTPN IX, Rudi Harjito mengatakan, kopi banaran menjadi unggulan produknya selama ini. Sudah cukup lama, hampir 100 persen produksi kopi yang kebunnya banyak di wilayah Semarang dan Salatiga ini dikirim ke luar negeri. \"Produksi tiap tahun sekitar 600-800 ton dalam kondisi kering. Dulu, kita ekspor semuanya dalam bentuk green bean. Kita lupa kalau ternyata pasar dalam negeri juga potensinya luar biasa,\" katanya, di sela pembukaan gerai Banaran 9 Resto Coffee & Tea di Jalan Tidar Magelang, kemarin. Baca Juga Kenalkan Cita Rasa Kopi Kedu, Artos Mall Bagikan 1.000 Cup Kopi Gratis Melihat potensi pasar dalam negeri itu, pihaknya kemudian sejak dua tahun terakhir sudah mengurangi ekspornya. Hal ini juga menjadi upaya untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri dalam bentuk kopi yang sudah diroasting. \"Sekarang, hampir 100 persen produksi kopi kita untuk pasar lokal. Selain kita kirim ke berbagai pelanggan, juga kita olah sendiri untuk kebutuhan kafe kopi yang sudah kita punya. Sampai saat ini sudah ada 13 outlet dan satu outlet terbaru di Kota Magelang,” katanya. Ia menyebutkan, outlet Banaran 9 sudah tersebar di beberapa kota di Jawa Tengah. Dari 14 outlet yang ada, 13 di antaranya dikerjakan sendiri. Sementara satu outlet, yakni di Kota Magelang dalam bentuk kerja sama kemitraan dengan investor di Kota Sejuta Bunga. \"Baru kita coba pertama ini kerja sama kemitraan dengan investor yang menyediakan tempat. Kita operatornya yang menyuplai kopi, alat, dan baristanya. Saya rasa ini menjajikan, karena dapat dikerjakan bersama-sama,” tuturnya. Baca Juga Peringati Hari Batik Nasional, Artos Mall Magelang Gelar Secanting Malam Menurut dia, Outlet Banaran 9 Resto Coffee & Tea di Kota Magelang ini, bukan saja warung kopi semata, tapi juga terdapat restorannya. Tema kafe mengusung konsep History of Magelang yang berlatar belakang potret Kota Magelang dahulu dan sekarang. \"Sengaja di dinding kafe kita pajang foto-foto Kota Magelang di masa lalu yang bersejarah dan sekarang. Kita ingin mengajak penikmat kopi seolah melihat Magelang di zaman itu sambil menikmati kopi banaran,” paparnya. Sementara itu, salah satu investor Banaran 9 Resto Coffee & Tea Magelang, Slamet Santoso mengaku bersama rekan-rekan pengusaha berniat meramaikan kafe-kafe di Kota Magelang. Utamanya berkaitan dengan kopi dengan segmentasi kalangan anak muda. \"Ikut meramaikan saja, kan banyak anak muda di Magelang yang suka kopi. Kebetulan, kita-kita juga suka ngopi. Mudah-mudahan bisa menjadi alternatif tempat nongkrong anak-anak muda di Magelang,” ungkapnya. (wid)

Sumber: