Pandemi Tak Halangi Jamasan Tosan Aji Purworejo
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Pandemi Covid-19 tidak menghalangi Museum Tosan Aji Purworejo untuk menggelar tradisi jamasan pusaka, Jumat (11/9). Namun, Jamasan Tosan Aji kali ini berbeda dari biasanya karena tidak disaksikan oleh masyarakat luas. Sebanyak 1.138 pusaka koleksi museum ditambah pusaka milik masyarakat dijamas dalam prosesi yang dipusatkan di pendopo kabupaten dan halaman museum dan disiarkan secara virtual. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Agung Wibowo AP, menyebut Jamasan Tosan Aji bertujuan untuk melestarikan budaya. Selain itu juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara merawat pusaka. “Namun karena masih dalam masa pandemi Covid-19, agenda yang dinanti-nanti masyarakat ini disiarkan secara virtual melalui media sosial,” sebutnya. Sebelum dijamas, secara simbolis pusaka diserahkan oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM kepada juru jamas Teguh Wahyu Kuntoro. Pusaka kemudian diarak dari rumah dinas bupati menuju halaman Museum Tosan Aji, diiringi oleh para pengawal yang berpakaian ala prajurit Keraton. Agung menjelaskan, ada lima pusaka peninggalan Bupati Purworejo RAA Cokronegoro I yang dijamas. Kelimanya yakni keris Tilam Upih berwujud pamor kulit semangka yang telah berumur 350 tahun, keris Singo Barong yang berumur 400 tahun, tombak Kudup Melati, Kudi, dan Pedang Sabet. Menurutnya, ritual utama untuk Jamasan Tosan Aji memang dilaksanakan hari ini, tetapi untuk pusaka lain yang merupakan koleksi dari Museum Tosan Aji telah dijamas sebelumnya dan akan diteruskan hingga bulan Sura berakhir. “Jamasan untuk seluruh pusaka dilakukan secara bertahap karena tidak mungkin diselesaikan dalam satu hari,” jelasnya. Tidak hanya koleksi milik Museum Tosan Aji, ratusan pusaka milik masyarakat juga dititipkan untuk ikut dijamas. \"Masyarakat juga bisa ikut menjamas jika memiliki tosan aji tanpa dipungut biaya alias gratis,\" ungkapnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: