Panjang Tol Bandung-Cilacap Capai 150 KM
CILACAP-Area persawahan seluas 537 hektare di Kabupaten Cilacap diperkirakan akan terkena dampak rencana pembangunan Tol Bandung-Cilacap yang sedang disusun oleh Pemerintah Pusat.Kabid Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cilacap, Hamzah Syafroedin menjelaskan, meski rencana pembangunan tol Bandung-Cilacap tersebut tidak perlu merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), karena itu sudah ada di RTRW lama yang sudah masuk RTRW nasional. Dalam hal ini menurut dia hanya diperlukan penegasan trase jalan raya atau garis tengah. \"Karena keberadaannya sudah ada dari dulu. Untuk jalan tol kita tidak perlu revisi RTRW,\" ucapnya, Senin (30/9). Hal yang menurut dia perlu disiapkan adalah pada dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Ketika posisi trase tepat pada yang ada di dokumen RTRW, maka tidak diperlukan KLHS. \"Tetapi kalau kemudian ada pergeseran yang cukup signifikan dengan KLHS, di bagian selatan hitungan kita sekarang bisa menghabiskan sawah sekitar 537 hektar, itu hanya pada trasenya saja, \" ujarnya. Panjang tol yang diperkirakan masuk dari Kecamatan Patimuan tersebut diperkirakan memiliki panjang sekitar 150 kilometer. \"Asumsi kita total jalan tol yang di Cilacap dari utara ke selatan, sama barat ke timur itu sekitar 150 KM,\" imbuhnya. Sementara soal exit tol, dari kemungkinan 2 titik exit, salah satu titik exit Tol Bandung Cilacap sendiri kemungkinan akan berada di Kecamatan Jeruklegi. \"Di Jeruklegi. Itu nanti akan ketemu dengan rencana tol Pejagan-Cilacap,\" ujarnya. Di titik exit tersebut sendiri kemungkinan akan memerlukan lahan yang cukup luas dengan lebar bisa mencapai 55 meter. Hasil rapat pihaknya dengan Kemenko Kemaritiman, target pembangunan tol tersebut antara 2022 atau 2023 sudah nyambung dari Jawa Barat. \"Targetnya, antara 2022 atau 2023 infonya sudah nyambung dari Jawa Barat, sudah masuk ke Cilacap,\" tandasnya. (nas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: