Pecahkan Rekor, 1 Hari Tambah 82 Kasus Baru

Pecahkan Rekor, 1 Hari Tambah 82 Kasus Baru

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Penambahan pasien terkonfirmasi positif di Kota Magelang pecahkan rekor baru. Dalam sehari, sebanyak 82 kasus baru ditemukan, Kamis (26/11). Terkait lonjakan kasus ini sebenarnya telah diprediksi. Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang dr Majid Rohmawanto mengatakan jika pihaknya sudah mengirim 300-400 spesimen pekan lalu, dan kini hasilnya sudah diketahui. \"Kemarin (26/11) hasilnya sudah keluar. Dari ratusan spesimen, 82 dinyatakan positif,\" kata Majid kepada wartawan, Jumat (27/11). Satgas Covid-19 Kota Magelang sebenanrya telah melakukan langkah antisipasi dengan adanya lonjakan kasus. Seperti menyediakan tempat isolasi representatif di salah satu hotel. Apalagi, prediksi ke depan jumlah kasus akan semakin bertambah, karena proses tracing dan tracking yang rata-rata tiap satu kasus akan menjadikan 10 kontak erat baru. \"Seperti kenaikan kemarin, itu akibat kontak erat yang tes swab di tanggal 18, 19, dan 20 November. Jika hari ini saja ada kenaikan 82 kasus, maka target kami adalah mengetes 820 spesimen yang menjadi kontak erat,\" tandasnya. Majid memprediksi, puncak penularan Covid-19 di Kota Magelang akan terjadi hingga Desember 2020 nanti. Menurutnya, lonjakan kasus ini juga ditengarai libur panjang Oktober lalu. Meski ada faktor lain, seperti bertambahnya pengiriman spesimen, pengetesan lebih banyak kepada kontak erat, dan lainnya. \"Pengaruh lainnya karena masyarakat sekarang yang takut dengan Covid-19 juga sudah mulai turun,\" tuturnya. Baca Juga Usia Produktif Dominasi Kasus Positif Covid-19 di Wonosobo Salah satu pasien isolasi mandiri di Kota Magelang, Rudi (bukan nama sebenarnya) mengaku terpaksa harus keluar rumah karena ia menjadi tulang punggung keluarga. Padahal dia dinyatakan positif Covid-19 pekan lalu. Mestinya, ia berada di rumah hingga puskesmas terdekat memberinya surat sembuh atau selesai isolasi. \"Tidak ada cara lain selain saya kembali bekerja. Saya pekerja harian lepas dan kalau libur tidak dapat upah. Saya kan OTG, jadi yang penting jaga jarak, pakai masker saja,\" ucapnya. Ia menilai tidak ada upaya khusus dari dinas terkait mengawasi dan mengontrol asupan gizinya. Dinas, katanya, hanya memintanya untuk mengonsumsi multivitamin. \"Dan itu harus saya usahakan sendiri. Pengawasannya juga sederhana. Saya terpaksa keluar karena untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga,\" tandasnya. Rudy bercerita, awalnya ia diminta untuk isolasi di RS Budi Rahayu. Namun, dia menolak, karena tidak memiliki gejala apapun. \"Lalu saya hanya diminta untuk isolasi mandiri di rumah. Tapi saya kurang begitu paham, apa yang harus dilakukan di dalam rumah itu selama isolasi mandiri. Kurang informasi lah intinya,\" akunya. Di satu sisi, kasus konfirmasi positif di Kota Magelang per 22 November menjadi 591 dengan rincian 320 sembuh, 90 pasien dirawat di rumah sakit, 147 menjalani isolasi mandiri, dan 34 orang meninggal dunia. Angka kematian pasien konfirmasi Covid-19 di Kota Magelang dirasa cukup tinggi mencapai 5,75 persen. Kemudian, kasus supek sebanyak 599, dengan rincian 543 sembuh, 16 dirawat, 23 isolasi mandiri, dan 15 meninggal dunia. Sedangkan probable menjadi 21 kasus yang seluruhnya meninggal dunia. Total kematian indikasi Covid-19 di Kota Magelang mencapai 70 jiwa. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: