Pedagang Bunga di Temanggung Menunggu Berkah Sadranan

Pedagang Bunga di Temanggung Menunggu Berkah Sadranan

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM–Jelang memasuki bulan suci Ramadan menjadi waktu yang dinanti-nanti oleh sebagian orang. Tak terkecuali para pedagang bunga yang selalu ketiban berkah dibanding periode-periode sebelumnya. Salah satunya adalah Sahimin Supriyanto (74) warga Brojolan Barat, Kelurahan Temanggung I, Kecamatan Temanggung yang berdagang bunga di sekitar wilayah tempat tinggalnya. Dia mengaku, setiap menjelang bulan Ramadan saban tahunnya, ia dan pedagang bunga lainnya selalu mendapatkan hasil keuntungan yang cukup melimpah, lebih banyak di bandingkan bulan-bulan sebelumnya. Menurutnya, hal ini dikarenakan banyak warga yang menggelar tradisi Sadranan atau bersih-bersih makam keluarga, kerabat, leluhur, hingga pepunden secara bersama-sama sebelum menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan. Hal ini sudah menjadi tradisi yang mengakar di kalangan masyarakat Temanggung. “Banyak yang menggelar Sadranan. Maka dari itu jumlah pembeli semakin meningkat. Mereka bersama-sama nyekar di pemakaman bersama keluarga besar atau masyarakat di masing-masing desanya,” ungkapnya, Minggu (27/2). Sahimin menambahkan, di hari biasa dirinya yang rutin berdagang dengan dibantu sang istri, Dwi Astari Ningsih, hanya bisa menjual 4 kilogram bunga mawar merah dan putih yang dibanderol seharga Rp 50.000 sampai Rp 60.000 per kilogram. Namun, di saat seperti ini, omzet penjualannya melonkak drastis sebanyak 10 kilogram per hari dengan harga yang juga naik menjadi Rp 60.000 sampai Rp 70.000 per kilogramnya. Tak hanya bunga mawar merah dan putih saja, pria yang sudah puluhan tahun berdagang berbagai jenis bunga itu juga menjual jenis lain mulai krisan, ceplok piring, matahari, dan lain sebagainya denga kisaran harga Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per ikatnya. Pembeli biasa memborong bunga beragam jenis itu untuk keperluan pembuatan karangan bunga dan dekor pernikahan. “Bunga-bunga ini datang setiap harinya dari wilayah Bandungan, Kabupaten Semarang. Jadi kondisinya selalu segar. Saya berdagang bunga sudah puluhan tahun. Sebelum berjualan di dekat tempat tinggal saya ini, saya berjualan di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung. Tapi sekarang sudah lelah. Setiap tahun yang kami tunggu ya momen seperti ini, menjelang bulan Ramadan,” pungkasnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: