Pedagang Hewan Kurban Keluhkan Masih Sepi

Pedagang Hewan Kurban Keluhkan Masih Sepi

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG SELATAN - Pada masa pandemi Covid-19 ini sejumlah pedagang hewan kurban kambing maupun sapi dadakan di Kota Magelang mengalami penurunan. Beberapa pedagang mengaku tak ingin berspekulasi terkait penjualan meningkat atau menurun. Ahmad Aufa Mukharom atau akrab disapa Gus Aconk, salah satu pedagang hewan kurban mengaku masih meraba-raba untuk penjualan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini. Sebab, saat ini tengah berada di masa pandemi Covid-19. \"Tahun lalu saya bisa menjual hingga 100 ekor kambing selama sekitar 2-3 Minggu. Kalau sekarang, saya tidak bisa memperkirakan bisa berapa ekor nanti, karena keadaannya seperti ini,\" katanya saat ditemui di depot penjualannya di Jalan Sultan Agung Magelang, Kamis (16/7). Ia menjelaskan sudah sepekan ini ia membuka depot penjualan hewan kurban di pinggir jalan. Ia menjual hewan kambing kurban jenis domba, gibas, dan garut. Khusus di tahun ini, Aconk hanya menyediakan sebanyak 50 persen stok dari biasanya. \"Saya stoknya separuh saja dari biasanya, karena tidak berani spekulasi. Sampai saat ini belum kelihatan gregetnya orang berkurban, karena kondisinya sedang prihatin,\" katanya. Meski kondisi tidak menentu, ia menyebutkan, harga hewan kurban tetap mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan harga relatif sedikit, berkisar Rp100.000 sampai Rp200.000 per ekor. \"Saya menjual kambing seharga Rp2.500.000 sampai Rp10 juta per ekor. Meski tak menentu, kami tetap optimis penjualan akan ramai. Mngkin nanti kelihatan ramai pada H-10 lebaran Idul Adha dengan harga yang lebih tinggi,\" jelasnya. Senada disampaikan Bayu, pedagang hewan kurban yang memilih cara daring untuk menjualnya. Disebutkannya, harga hewan kurban sudah naik, karena faktor pakan, perawatan, dan lain sebagainya. \"Saya jual kambing berkisar Rp1.750.000 sampai Rp3.250.000 per ekor dengan bobot 18-40 kg untuk jenis domba Jawa,\" tuturnya. Bayu yang masih berstatus mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) ini sudah dua tahun berbisnis hewan kurban dengan cara daring. Ia bekerja sama langsung dengan peternak kambing dengan harga yang bersaing. \"Karena sistemnya online, maka kepercayaan menjadi kunci. Dari penjualan memang tidak mudah, karena kita harus saling percaya. Mulai dari pemilihan kambing hingga ukurannya saya berikan dalam wujud foto dan video. Kalau konsumen menginginkan melihat langsung, saya bisa mengantarkan ke peternaknya,\" ungkapnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: