Pelaku UMKM Masuk Pasar Digital Masih Rendah
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Jumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)di Indonesia sebanyak 64 juta, namun hanya 8 juta atau sekitar 13 persen yang memanfaatkan pasar digital. Angka ini terbilang masih sangat rendah. Rendahnya penetrasi digital pelaku UMKM disayangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal, kata Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Indonesia merupakan pasar yang bertumbuh pesat memiliki pasar digital besar. \"Di tengah potensi pasar yang besar itu, baru 8 juta atau 13 persen dari 64 juta pelaku UMKM yang telah melakukan integrasi dengan teknologi digital,\" ujar Jokowi dalam video daring, kemarin (26/10). Di tengah pandemi Covid-19, lanjut Jokowi, seharusnya pelaku UMKM beralih menggunakan teknologi digital. Hal ini akan mendorong pelaku UMKM cepat untuk naik kelas. \"Pandemi memaksa kita mengubah cara bekerja, cara belajar, cara berkonsumsi, cara bertransaksi dari sebelumnya lebih banyak offline ke online,\" katanya. Jokowi juga mengingatkan, kemajuan ekonomi digital tidak menjadikan Indonesia sebagai pasar dari produk-produk asing. Tentunya, produk lokal dapat bersaing dan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. \"Namun demikian saya ingatkan agar kemajuan ekonomi digital termasuk UMKM digital tidak boleh membuat kita hanya menjadi pasar dari produk-produk asing,\" tuturnya. Terpisah, Menteri Koperasi dan UMKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 pelaku UMKM yang memanfaatkan pasar digital masih rendah. Padahal pasar digital bisa bertahan sekaligus mendorong pemulihan perekonomian. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mencatat, omzet para pelaku UMKM yang mengunakan marketpalce naik selama pandemi. Namun baru 13 persen. \"Pandemi Covid-19 jadi momentum transformasi UMKM ke ekosistem digital,” ujar Teten. Hingga akhir tahun 2020, Menteri Teten sesuai dengan arahan Jokowi menargetkans sebanyak 10 juta UMKM sudah merambah digitalisasi. \"Digitalisasi jadi fokus kita dan pak presiden minta akhir tahun 10 juta jumlahnya (UMKM). Tapi kami usahakan lebih,\" tukasnya. (din/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: