Pelayanan Bidan di Tengah Pandemi Covid-19

Pelayanan Bidan di Tengah Pandemi Covid-19

MAGELANGEKSPRES.COM,SETELAH terpilih sebagai Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Magelang periode 2018 sampai 2023, Sri Kuswanti mengingatkan para bidan setempat untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat secara profesional dan dari lubuk hati. Pelayanan para bidan tersebut, antara lain menyangkut kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak, serta tentunya Program Keluarga Berencana. Terlebih di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini, para bidan semakin meneguhkan panggilan profesi dalam pelayanan kesehatan masyarakat di lapangan. Mereka setiap saat harus semakin intensif menjadi bagian garda terdepan penanganan dan pencegahan penularan virus corona baru itu. Penerapan protokol kesehatan secara patuh dan ketat, bukan saja untuk masyarakat, terutama kalangan ibu, anak, balita, remaja, dan lansia, agar terhindari dari penularan virus, namun juga tidak kalah pentingnya bagi diri para bidan sendiri. \"Bekerja secara profesional mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) dalam setiap pelayanan, kunci agar terlindungi dari COVID-19, baik tenaga kesehatan maupun masyarakatnya,\" ucap dia. Pandemi global COVID-19 mengubah berbagai tatanan kehidupan. Pandemi virus itu menjadi keprihatinan bersama dan tantangan untuk diatasi secara tepat, sabar, serta dukungan doa, agar tidak jatuh korban semakin banyak, termasuk di kalangan para bidan. Di tengah pandemi, pelayanan kesehatan oleh bidan justru tak boleh kendor, apalagi terhenti dan runtuh. Baca Juga Juggling Competition Diikuti 310 Siswa dari 14 SSB Hasil Musyawarah Cabang IBI 2020 Kabupaten Magelang dengan Sri Kuswanti terpilih melalui proses panjang di tengah pandemi, sudah semestinya memperkuat motivasi pelayanan kebidanan para anggota organisasi itu di tengah pandemi. Muscab IBI Kabupaten Magelang diselenggarakan pada 2020 karena terkait dengan Musyawarah Daerah IBI Provinsi Jateng yang baru diselenggarakan pada akhir Desember 2019. Muscab sedianya digelar 18 Maret 2020. Namun, karena pandemi baru bisa dilaksanakan pada 21 November 2020. Tahapan pemilihan melalui pengaturan sedemikian rupa untuk tetap menghadirkan semangat demokratis dan musyawarah, serta tentunya mematuhi protokol kesehatan. Hasil pemilihan dari tingkat ranting di Kabupaten Magelang dibawa ke tahap puncak pemilihan yang dipusatkan di Gedung Sekretariat IBI Kabupaten Magelang. Dua kandidat yang sesama bidan senior Kabupaten Magelang, Sri Kuswanti dan Siti Maryanti, memperebutkan 67 pemilik hak suara perwakilan bidan tingkat ranting. Siti Maryanti meraih 28 suara, sedangkan Sri Kuswanti 39 suara. Jumlah anggota IBI Kabupaten Magelang 673 orang tersebar di tujuh ranting, yakni eks-Kewedanan Salaman, Bandongan, Grabag, Salam, Muntilan, Tegalrejo, dan Rumah Sakit Umum (semua RS dan klinik di Kabupaten Magelang). Selain dihadiri secara langsung 40 perwakilan bidan dari tujuh ranting, puncak muscab disaksikan antara lain Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Wardiyanto, Wakil Ketua I Bidang Organisasi IBI Jateng Nawangsih Z.P., dan Wakil Ketua II Bidang Pendidikan IBI Jateng Doktor Runjati. Di tengah pandemi, para anggota IBI Kabupaten Magelang sukses menghadirkan dua calon kuat dan andal ke puncak muscab untuk menggantikan pejabat lama yang telah bekerja dengan baik pada periode 2013-2018, Hartiningsih. Di kalangan bidan setempat, Sri Maryanti dikenal sebagai berpengalaman mumpuni menjalani profesi kebidanan dan sebagai bendahara yang teliti, tangkas, dan cermat mengatur lalu lintas keuangan IBI setempat selama 15 tahun terakhir. Sosok tegas itu juga terlibat aktif dalam berbagai kiprah organisasi tersebut untuk memperkuat pengetahuan, keterampilan, dan profesionalitas para anggota. Sementara itu, modal kuat digenggam Sri Kuswanti sehingga bersedia maju dalam pemilihan, antara lain sebagai bidan senior, pernah menjadi pejabat tinggi di Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Ketua IBI Kabupaten Magelang dua periode, 2003-2008 dan 2008 -2013. Selain itu, Ketua Unit Pelaksana Bidan Delima (UPBD) Kabupaten Magelang, Wakil Ketua Pusat Pelatihan Klinik Primer (P2KP) Kabupaten Magelang, Sekretaris Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Magelang, Ketua Bidang Pemberdayaan Wanita Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Magelang, Ketua Pokja IV Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Magelang, dan memiliki jejaring yang cukup luas. Belum lagi, gedung IBI Kabupaten Magelang yang saat ini terlihat megah di Jalan Soekarno-Hatta KM 2 Desa Bumirejo, Kecamatan Mungkid, salah satu jalur utama menuju ibu kota kabupaten itu di Kota Mungkid, pembangunannya secara bersama-sama selama bertahun-tahun oleh para anggota IBI setempat, dirintis oleh Sri Kuswanti bersama para bidan senior lainnya. Tepatlah kiranya, kalau para bidan setempat menghendaki dia memimpin organisasi itu lagi untuk periode ke depan ini. Terlebih pandemi COVID-19 memang dipandang membutuhkan kepemimpinan IBI yang tangguh dan tak boleh diragukan lagi keandalannya. Ketua dan kepengurusan baru IBI harus mampu membawa para bidan memperkuat jalan profesi pelayanan kesehatan reproduksi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta pelayanan KB di lapangan. Ketika berbicara secara daring di panggung terbuka Studio Mendut Kabupaten Magelang, beberapa bulan lalu, Sri Kuswanti mengemukakan tentang pentingnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang tetap prima dilakukan bidan di tengah pandemi. Bidan merupakan tenaga kesehatan yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di lapangan. Terutama di desa-desa sebagai bidan desa, mereka setiap hari hidup di tengah masyarakat dan mengenal dengan baik sasaran tugas pelayanannya untuk mewujudkan kualitas kesehatan warga di tengah pandemi. Mereka harus tanggap dengan segala situasi dampak pandemi. Para bidan dituntut menjaga diri dari penularan virus, tetapi juga sekaligus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat yang sesuai dengan keadaan desanya. \"Harus tetap memberi contoh dalam upaya pencegahan penularan COVIDd 19,\" ungkap Sri. Memang tak mudah pelayanan yang harus dilakukan para bidan di tengah pandemi, baik melalui tugas mereka di tempat-tempat pelayanan kesehatan, tempat praktik mandiri, maupun keterlibatan dalam denyut nadi masyarakat setiap hari. Sejumlah bidan setempat hingga saat ini diketahui terpapar dan bahkan positif virus sehingga harus menjalani prosedur isolasi untuk kembali normal dan bertugas lagi. Sebagaimana dengan petugas medis lainnya, satu bidan saja jatuh karena COVID-19 hal itu sebagai keadaan mencemaskan dalam pelayanan kesehatan, terlebih untuk para ibu, anak, balita, dan lansia. Suatu sistem pelayanan kesehatan masyarakat yang andal di tengah pandemi maupun pascapandemi, menjadi kebutuhan penting bidan untuk mendukung tugas profesi yang dikerjakannya dari suara hati.(*) Wiwit Puwaningsih, Bidan Koordinator Puskesmas Kecamatan Mertoyudan dan Anggota IBI Kabupaten Magelang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: