Peluang Umrah Terbuka, Calon Jamaah asal Wonosobo Berpikir Ulang

Peluang Umrah Terbuka, Calon Jamaah asal Wonosobo Berpikir Ulang

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM- Pemerintah telah memberikan izin umrah, setelah selama dua tahun menutup kegiatan tersebut lantaran covid 19. Terkait hal itu, Kantor Kemenag Kabupaten Wonosobo beri fasilitas pembuatan paspor bagi calon jamaah umrah. Pasalnya mulai awal tahun ini, para calon jamaah itu sudah bisa. “Dampak pandemi, dua tahun ini ibadah umrah kan tidak bisa dilaksanakan. Dan beberapa waktu lalu izin umrah kembali dibuka, kita menyambut baik, keinginan warga Wonosobo untuk ke tanah suci bisa diberangkatkan terakomodir,\" terang Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Dwi Subrata saat ditemui di kantornya, Jumat (4/2/2022). Menurutnya, pelaksanaan umrah akan berbeda dengan sebelum pandemi, protokol kesehatan ketata akan diberlakukan. Selain itu proses screening terhadap jamaah juga akan dilakukan secara detail dan intensif. “Oleh karena itu,  jamaah umrah asal Wonosobo difasilitasi untuk melakukan pembuatan paspor di Kemenag. Sekaligus untuk mempersiapkan masalah administrasinya. Karena memang masalah protokol kesehatan (prokes) sebelum berangkat kan harus detail,\" terangnya. Sedikitnya ada 42 calon jamaah umrah yang membuat paspor. Itu sesuai dengan calon yang telah terdaftar di berbagai biro umroh. Sebab tahun ini akan berangkat ke tanah suci. \"Kita lakukan kerjasama dengan Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo untuk melakukan perekaman paspor melalui program easy paspor tanpa harus datang ke Kantor Imigrasi,\" ungkapnya. Sementara itu, pengelola biro umrah, Minuk Gayanti mengaku jika di awal tahun ini sudah ada 25 jamaah untuk melakukan perekaman paspor. Rencananya jemaah tersebut akan diberangkatkan di bulan Maret mendatang. “Umrah kali ini berbeda,  mulai pemberlakuan karantina hingga membengkaknya biaya. Bahkan ada beberapa peserta jemaah yang sengaja menunda pemberangkatan karena lamanya karantina,” ucapnya. Bahwa sebagian besar, peserta yang berasal dari kalangan ASN ada yang berpikir ulang lantaran karantinanya terlalu panjang. Sebab untuk karantina di Arab Saudi empat hari kemudian di Jakarta sebanyak enam hari, total  10 hingga 11 hari totalnya. “Jumlah tersebut bisa berubah karena kebijakan dari pusat,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: