Pemakaman dan Masjid di Magelang Turut Terdampak Proyek Jalan Tol Bawen-Jogja

Pemakaman dan Masjid di Magelang Turut Terdampak Proyek Jalan Tol Bawen-Jogja

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Terkait rencana proyek pembangunan Tol Jogja-Bawen di Kabupaten Magelang, lahan terdampak, seperti pemakaman, penanganannya dilaksanakan pemindahan yang disepakati bersama keluarga. “Yang saya tahu, makam terdampak di antaranya di Desa Tampingan Kecamatan Tegalrejo. Pemindahan makam tersebut akan difasiltasi pemrakarsa proyek. Termasuk apabila diperlukan upacara,\" ucap Kepala Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan DPUPR Kabupaten Magelang Adang Atfan Ludhantono. Namun sebelum ke tahap pengadaan, ada tahap persiapan dengan hasil akhir penerbitan SK Gubernur tentang penetapan lokasi (penlok). “Tapi untuk ganti untung kan belum ke tahap itu. Terkait nilai, nanti saat tahap pengadaan,” jelas Adang, dimana secara keseluruhan warga telah mengetahui proyek ini. Sementara untuk tanah wakaf terdampak, dengan persetujuan nadzir akan diganti dengan hal senilai atau yang lebih baik. “Ada yang digunakan untuk musala dan masjid. Untuk Masjid yang terdampak salah satunya di Desa Karangkajen Kecamatan Secang,” ungkap Adang. Sementara itu, Konsultasi publik pengadaan lahan proyek Jalan Tol Bawen-Jogjakarta di Kabupaten Magelang telah usai pada Rabu (2/2/2022). Konsultasi publik wilayah terakhir di Desa Losari Kecamatan Grabag. \"Pelaksanaan konsultasi pengadaan lahan publik dengan lancar telah dilaksanakan,” ucapnya. Adang juga menyampaikan pihaknya akan mengambil beberapa langkah setelah usainya konsultasi publik di Magelang. “Kami yang juga bagian dari tim persiapan juga akan mengamankan proses yang sudah berjalan, diantaranya nanti setelah proses persiapan, tentunya dilanjutkan dengan tahapan pengadaan. Keterlibatan kami sebagai Satgas Penilaian Bangunan di Satgas B. Kami juga menyiapkan dan telah koordinasi dengan kantor Badan Pertanahan di tahun kemarin,” terang Adang. Dirinya menambahkan, terkait dengan tanah kas desa itu, pihaknya telah menginventarisasi, dimana terdapat delapan desa yang terkena pengadaan lahan. Adang yang juga bagian dari Tim Persiapan Pengadaan Tanah Tol di Magelang, juga akan berkoordinasi dengan Dispermasdes setempat, khususnya dalam melakukan advokasi terkait aset dan tanah kas desa terdampak. “Di samping itu, kami juga ada beberapa aset yang kena atau terdampak. Seperti jalan kabupaten. Entah tolnya yang di bawah atau di atas, juga ada dampaknya. Kita sounding ke teman teman untuk menyiapkan ini,” terangnya. Selain itu, dalam proses pembangunan tol nanti, saat melangsir material pasti akan menggunakan jalan kabupaten, dan terkena dampaknya. Untuk Itu sudah dibahas cara mengantisipasinya. Berdasarkan pantauan di lapangan, proses konsultasi publik pengadaan tanah tol di Kabupaten Magelang dari Kecamatan Ngluwar hingga Kecamatan Grabag, berjalan lancar dan tidak ada masalah. “Karena ruas jalan Jogjakarta-Bawen melewati Jawa Tengah, ada Temanggung, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang. Harapan kami pembangunan berjalan lancar, kalau terpenggal itu kan tidak optimal,” harap Adang. Kepala Desa Losari Junadi mengatakan, ada sekitar tujuh bidang tanah kas desa terdampak tol Jogyakarta-Bawen. Pihaknya berusaha membuat pernyataan agar tanah kas desa bisa digunakan proyek jalan tol. “Pemerintah desa sangat setuju rencana proyek tol akan melintasi Desa Losari. Warga kami setelah mendengarkan sosialisasi semuanya mendukung rencana proyek tol tersebut,” terang Junadi.(cha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: