Pemda Jangan Terlalu Banyak Promosi

Pemda Jangan Terlalu Banyak Promosi

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengimbau, pemerintah daerah (Pemda) agar tidak menggunakan anggaran kebudayaan hanya untuk mempromosikan tempat wisata. Menurutnya, anggaran yang ada harus lebih banyak digunakan untuk membuat tempat wisata menjadi lebih menarik. \"Uang anggaran itu jangan digunakan untuk memasarkan, uang itu mestinya digunakan untuk ngebagusin rencana lima hari ini,\" kata Nadiem, Jumat (28/2). Menurut Nadiem, strategi pemasaran yang efektif bukan dengan intensitas memasang iklan yang besar. Melainkan, cara pemasaran yang paling baik dan efektif adalah melalui mulut ke mulut para wisatawan. \"Iklan sebanyak apapun, itu namanya bakar duit saja. Jadi harusnya uang itu digunakan untuk menciptakan pengalaman wisata orang-orang yang benar-benar berkesan,\" terangnya. Untuk itu, Nadiem meminta agar pemerintah daerah mengubah paradigma pendanaan. Apabila sebelumnya fokus kepada promosi, maka ke depannya mesti fokus kepada bagaimana memperbaiki transportasi dan mencari ahli-ahli yang bisa menguatkan kebudayaan di daerah-daerah mereka. \"Kebudayaan yang ada juga harus memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya secara ekonomi. Kita ingin menaruh dana dan effort kita kepada hal yang benar-benar bisa menghadirkan roda ekonomi,\" tuturnya. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian meminta, dengan adanya kenaikan anggaran Direktorat Jenderal Kebudayaan 30 persen pada 2020 harus menghasilkan capaian target yang signifikan. Dapat diketahui, pada tahun 2020 ini anggaran pemajuan kebudayaan naik menjadi Rp1,8 trilliun, dari sebelumnya hanya Rp1,3 trilliun. \"Kenaikan yang lebih dari 30 persen ini diharapkan dapat tercermin melalui program-program yang efektif memajukan kebudayaan nasional secara signifikan,\" kata Hetifah. Namun secara keseluruhan, Hetifah menyatakan bahwa DPR sangat mendukung agenda pemajuan kebudayaan yang akan dieksekusi oleh Kemendikbud pada tahun ini dan berikutnya. \"Dukungan kami (DPR) Salah satunya tercermin dalam kenaikan anggaran Ditjen Kebudayaan Kemendikbud tahun 2020,\" ujarnya. Hetifah menjelaskan, terbitnya UU Pemajuan Kebudayaan diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat untuk meningkatkan ketahanan budaya Indonesia di tengah peradaban dunia. \"Anak-anak muda kita setiap harinya terpapar dengan konten-konten kebudayaan luar, baik dari timur maupun barat. Di sinilah tantangan bagi kita untuk dapat terus progresif dan relevan sesuai kemajuan zaman, namun tetap menjaga nilai-nilai budaya kita sendiri,\" pungkasnya. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: