Pemkab Perlu Turun Tangan

Pemkab Perlu Turun Tangan

WONOSOBO - Matinya ratusan ton ikan di Waduk Wadaslintang menyebabkan petani nelayan di waduk tersebut mengalami kerugian. Terkait hal tersebut, DPRD Wonosobo  mendorong pemerintah kabupaten turun ke lapangan dan cari solusi. “Pemerintah wajib hadir secara langsung di sana. Untuk melakukan observasi, identifikasi, pendataan. Dalam rangka memastikan penyebab kematian, dampak yang ditimbulkan dan berapa jumlah kerugian yang ditimbulkan. Khususnya yang milik petani nbelayan,” ungkap Wakil Ketua DPRD Wonosobo, Heru Irianto kemarin Menurutnya,  persoalan matinya ratusan ton ikan di karamba perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Pasalnya, dari jumlah kematian yang tidak wajar itu sangat membuat rugi para pengusaha yang mencari nafkah di sana. Khususnya para petani di karamba tersebut. “Pemerintah seharusnya sudah melakukan antisipasi sejak awal. Pasalnya, kematian massal ikan di Waduk Wadaslintang itu bukan kali pertama terjadi, memberikan informasi terkait ancaman fenomena up welling yang terjadi setiap tahun itu,” terangnya. Pihaknya mendorong pemerintah segera menginventarisir kerugian. Terutama bagi para petani. Sehingga segera menyusun apa yang harus dilakukan. Pemerintah harus terus melakukan koordinasi dari daerah hingga pusat. Semua harus dilibatkan. Sementara itu, Kabid Perikanan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Wonosobo Pramuji saat ditemui beberapa waktu yang lalu sempat menjelaskan bakal segera menggelar rapat gabungan. Rapat yang akan digelar dalam waktu dekat ini. Direncanakan untuk membahas soal langkah dan tindak lanjut yang harus dilakukan oleh setiap pemangku kepentingan. Menurutnya, bahwa ternyata waduk itu bukan hanya dimanfaatkan oleh Pemda Wonosobo saja. Namun juga ada dari PLTA Kebumen, Dinas Pertanian Purworejo dan Kebumen untuk masalah irigasi, juga Jasa Tirta Kebumen untuk kebutuhan air bersih. “Karena yang menggunakan waduk tidak hanya satu pihak, maka kita akan terlibat dalam pembicaraan bersama melalui rapat gabungan,” katanya. (gus)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: