Pemkot Magelang Tebar Semangat Warga di Tengah Pandemi Corona

Pemkot Magelang Tebar Semangat Warga di Tengah Pandemi Corona

MAGELANGEKSPRES.COM,PEMKOT Magelang telah memulai perang terhadap coronavirus disease 2019 (Covid-19). Terlebih setelah kota dengan luas 18,52 kilometer persegi itu ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) virus korona, pada 26 Maret 2020. Pascapenetapan itu, Pemkot memulai upaya sterilisasi wilayah untuk mengurangi penyebaran virus korona. Tak hanya petugas dan relawan, Walikota Sigit Widyonindito, Wakil Walikota Windarti Agustina, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang, Joko Budiyono juga turun langsung berkeliling kampung untuk sterlisasi wilayah sambil mengendong tabung berisi cairan disinfektan. Joko Budiyono yang juga Penanggung Jawab Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Magelang mengatakan, keterlibatan pimpinan dalam upaya sterilisasi wilayah, dimaksudkan untuk memotivasi masyarakat agar lebih semangat. Terlebih lagi, di tengah situasi masyarakat yang resah menghadapi ancaman penyebaran virus korona. “Saya harapkan kehadiran forum komunikasi pimpinan daerah (Forpimda) Kota Magelang juga dalam rangka membangun psikis masyarakat untuk bisa lebih positif. Kita ingin optimisme warga bangkit dan yakin jika badai pasti berlalu,” kata Joko saat ditemui usai penyemprotan disinfektan di Jalan Pemuda, Magelang Tengah bersama jajaran Polres Magelang Kota, TNI, dan aparatur pemerintah, Senin (30/3). Baca Juga Cegah Penyebaran Corona, Sebagian Akses Masuk Kota Magelang Ditutup Sebenarnya, Pemkot Magelang mengupayakan sterilisasi wilayah di tiga kecamatan setiap harinya. Namun khusus ini, penyemprotan hanya dilakukan di Magelang Tengah, terutama sekitaran Alun-alun dan Pecinan (Jalan Pemuda). ”Saya sempatkan ke kelurahan-kelurahan, ke RW-RW, RT-RT juga untuk memotivasi masyarakat bahwa banyak hal yang bisa dilakukan secara bersama-sama, bergotong-royong, guyub rukun, semoga bisa tetap bersemangat meskipun kita terapkan work from home (WFH),” ujarnya. Pemkot Magelang juga tak henti mengawasi ketersediaan logistik di wilayah setempat. Kemudian juga menyediakan peralatan alat cuci tangan dengan sabun di setiap kampung-kampung, dan papan pengumuman bagaimana mengantisipasi penyebaran virus korona ini. ”Hampir setiap hari pasar tradisional yang ada kita cek, kita pantau harganya. Harapannya tidak ada fluktuasi kenaikan harga komoditas pokok. Saya juga berharap masyarakat Kota Magelang bisa bijak menyikapi hebohnya media sosial yang tidak jarang memuat hoaks mengenai virus korona ini. Saya harapkan, masyarakat cermat dan teliti menerima informasi yang belum jelas,” ucapnya. Sebelumnya, pihaknya juga telah mengambil keputusan bahwa salat Jumat diganti dengan shalat Dzuhur di rumah masing-masing, sejak Jumat (27/3). Demikian halnya dengan salat lainnya, masyarakat diimbau untuk sementara tidak berjamaah di masjid maupun musala. Keputusan ini diambil setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Magelang untuk menghalau penyebaran virus korona. Tidak hanya itu, Pemkot Magelang juga telah menyiapkan skenario teknis jika ada pemudik yang tiba di Kota Magelang. Dinas Perhubungan (Dishub) telah bekerja sama dengan agen-agen bus untuk mendeteksi dini pemudik terutama yang pulang dari wilayah episentrum Covid-19, yakni Jakarta dan sekitarnya. \"Dinas sudah bekerja sama dengan agen-agen bus. Seluruh bus dari Jakarta atau dari mana saja diwajibkan menurunkan penumpang di Terminal Tidar. Tidak boleh menurunkan penumpang sembarangan seperti kemarin-kemarin,” imbuh Joko. Dia menjelaskan, setelah semua penumpang turun dari bus, mereka akan diperiksa suhu tubuh dan kesehatan lainnya oleh tim medis. Setelah itu akan didata daerah tujuan kepulangan mereka. Warga yang baru datang diwajibkan melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Ini wajib dilakukan dan dipantau petugas apakah mengalami sakit atau tidak. Menurutnya, ketua RT/RW dan Kelurahan berperan penting dalam pemantauan ini. Sementara itu, Walikota Magelang Sigit Widyonindito dengan tegas meminta masyarakat di perantauan untuk tidak mudik terlebih dahulu sampai situasi benar-benar sudah aman. Hal ini demi memutus penyebaran virus corona ke daerah tujuan, termasuk Kota Magelang. Sigit juga memastikan Pemkot Magelang belum menerapkan local lockdown (karantina wilayah) meski kota ini sudah berstatus KLB. \"Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa, pemerintah serius dalam menghadapi pandemi virus korona ini. Hari ini saya rapatkan semua lengkap di Pendopo Pengabdian guna membahas banyak hal terkait virus tersebut,” ujarnya. Baca Juga Tiga PDP di Kabupaten Magelang Meninggal Dunia Dia menuturkan, pihaknya telah menetapkan status Kota Magelang sebagai KLB Covid 19 pada Kamis (26/3) lalu. Sebab, satu pasien positif virus korona meninggal dunia di Rumah Sakit Tingkat II dr Soedjono Magelang. \"Kami juga belum berencana menutup hotel atau sejenisnya, karena sudah tahu sendiri kalau sejak beberapa hari terakhir digaungkan beraktivitas di rumah saja. Okupansi hotel pun saya kira hanya 5-10 persen saja,” katanya. Sigit meminta masyarakat untuk mematuhi arahan pemerintah, seperti di rumah saja, tidak mudik, rajin mencuci tangan pakai sabun, pakai hand sanitizer, menyemprot cairan desinfektan, jaga kebersihan, jaga kesehatan, dan lainnya. \"Jangan anggap remeh virus korona ini. Sebelum KLB, gugus tugas kita sudah bekerja layaknya sudah KLB, jadi sudah sigap menjalankan program-programnya,” tandasnya. Ia menambahkan, pihaknya juga sudah mengirimkan Surat Edaran kepada RT dan RW yang berisi meminta ketua RT dan RW untuk mendata pemudik yang sudah datang. Sekaligus memastikan mereka melakoni isolasi mandiri. \"Saya rasa yang paling penting adalah jangan mudik, karena ini demi keselamatan bersama,” tegasnya. Semangat warga untuk memerangi virus korona pun begitu terlihat di Kota Sejuta Bunga. Dengan inisiatif sendiri, mereka menyemprotkan cairan disinfektan ke rumah warga, juga dibantu petugas PMI. (pro/kotamagelang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: