Penanaman Pohon di Gunung Sindoro Temanggung Libatkan 30 Komunitas PA dari Berbagai Penjuru Jawa Tengah
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Sebanyak 30 komunitas pecinta alam (PA) dari berbagai penjuru Jawa Tengah, terlibat dalam penanaman 1.000 pohon di lereng Gunung Sindoro tepatnya di Desa/Kecamatan Kledung, Minggu (23/1). Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 9 Provinsi Jateng Slamet Rohadi mengatakan, kondisi alam di lereng Gunung Sindoro memang butuh penanganan yang serius, dampak dari kerusakan alam sudah dirasakan oleh masyarakat. \"Tidak hanya di Temanggung saja, tapi dampaknya juga dirasakan masyarakat di bawahnya,\" katanya. Ia mengaku sengaja mengandeng relawan dari komunitas pecinta alam, dengan harapan ke depan relawan-relawan ini bisa meneruskan tugas merawat dan menjaga pohon yang ditanam sampai hidup. Dikatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan lingkungan hidup di Kabupaten Temanggung, terutama di Gunung Sindoro. \"Lingkungan harus dijaga, hutan juga dijaga, jangan sampai ada kebakaran, jangan selalu ada banjir dan tanah longsor, maka dari itu kami berharap bahwa lingkungan di Kabupaten Temanggung harus dijaga bersama-sama agar tetap terjaga dan memberi manfaat bagi manusia,\" katanya. Ia menyampaikan tanaman banyak manfaatnya, antara lain untuk menjaga lingkungan, mencegah banjir maupun tanah longsor dan memberi manfaat ekonomi maupun sosial. \"Kami berharap setelah ditanam nanti tanaman harus dijaga sampai hidup dan besar. Oleh karena itu kami berharap para relawan yang ada di Gunung Sindoro bisa memeliharanya,\" katanya. Ia menambahkan, kegiatan menanam 1.000 pohon di lereng Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dalam kegiatan \"Maraton Konservasi Menyongsong Program Basarnas Emas\". Kepala Kantor Pertolongan dan Pencarian Orang Semarang Heru Suhartanto mengatakan kegiatan Maraton Konservasi sudah dilaksanakan sejak November 2021 dan akan ditutup di Ungaran pada 12-13 Februari 2022. Ia menyampaikan Maraton Konservasi untuk menyambut ulang tahun emas Basarnas dengan penanaman pohon ini merupakan salah satu upaya untuk mitigasi bencana. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi mengatakan, kegiatan menanam pohon ini sangat penting untuk menjaga mata air yang ada di Kabupaten Temanggung. Menurutnya, Kabupaten Temanggung memiliki sekitar 700 mata air, 28 di antaranya digunakan sebagai sumber air baku di PDAM. Sedangkan yang lainnya dimanfaatkan untuk keperluan pertanian dan kebutuhan-kebutuhan bagi masyarakat. Menurut dia dari sejumlah mata air sudah ada yang berkurang debitnya atau bahkan sudah kering. Oleh karena itu menjadi tugas bersama untuk menjaga mata air, karena air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia. Ia menuturkan kegiatan Maraton Konservasi ini selaras dengan kegiatan Pemkab Temanggung bersama seluruh relawan Kabupaten Temanggung juga melakukan penanaman melalui gerakan \"Sabuk Gunung\" untuk menangani lahan kritis di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Gunung Prau yang mulai dilaksanakan pada Desember 2021. Ketua Panitia Maraton Konservasi Kabupaten Temanggung Arifin mentebutkan ada sekitar 30 komunitas pecinta alam ikut terlibat dalam penanaman pohon ini. Mereka bukan hanya dari Temanggung, tetapi juga dari Wonosobo, Semarang, Magelang, Bumiayu, dan lainnya. \"Sedikitnya 1.000 bibit ditanam di jalur pendakian Gunung Sindoro di Kledung ini,\" tambahnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: