Pendaki Asal Jatim Tewas

Pendaki Asal Jatim Tewas

Diduga Alami Hiportemia MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO - Seorang pendaki asal Jawa Timur (Jatim) tewas di puncak Rajawali Gunung Sumbing kemarin. Korban yang mendaki bersama tiga orang rekannya, tidak kuat menahan terpan cuaca buruk, diduga alami hiportemia dan meninggal dunia. Korban berhasil dievakuasi gabungan tim SAR dan aparat asal Kabupaten Wonosobo. Korban yang belakangan diketahui bernama Fathurroham (15) asal Jombang Jatim, mendaki gunung bersama tiga orang temannya, meliputi Disa Pratama Putra ( 16) asal sidoarjo, Muhammad Sultan Naufal Fahrudin (16) asal Kediri dan Muhammad Wildan Al Mu\\\'tasim, (16) asal Sidoarjo, Jatim. Kapolsek Kalikajar Iptu Budi Rsutanto mengemukakan, korban bersama rombongan berangkat pada Jumat, (4/4) 2019, sekitar pukul 08.00 WIB, melalui basecam Butuh Kalikajar pada pukul 11.00 WIB. Sampai di pos 3 langsung buat tenda istirahat sampai esok harinya. Pada Sabtu (5/4) mereka kembali melanjutkan perjalanan naik hingga 11.00 WIB sampai puncak. Setelah istirahat lalu pukul 13.00 turun gunung cuaca kabut hujan dan tersesat. “Pada pukul pkl 17.30 WIB sepakat balik kepuncak. Namun, ketika sampai puncak korban menggigil kedinginan, akhirnya turun. Tetapi baru 300 meter korban terduduk kaku. Lalu dipeluk oleh ketiga temannya dan ketiduran,” katanya Menjelang subuh korban masih menggigil, teman korban berteriak minta tolong kepada pendaki lain yang melintas. Seorang pendaki akhirnya memberikan bantuan dengan memberi napas buatan, korban sempat batuk namun kemudian meninggal dunia. Selanjutnya memberitahukan ke pos basecamp Butuh. “Anggota yang berpatroli rutin ke base cam Butuh, mengumpulkan tim pendakian, menghub Tim SAR dan BPBD dilanjutkan upaya evakuasi korban, dan berhasil dibawa turun pukul 19.00 WIB,” terangnya Korban bersama tiga orang temannya kemudian dibawa untuk diperiksa Tim Medis terdekat bersama Tim Identifikasi Polres wonosobo melakukan pemeriksaan luar. Kesimpulan dari petugas medis yang saat itu, dinyatakan sudah tidak bernafas, tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Hasil pemeriksaan medis, korban Fathurrohman memang sudah meninggaldunia. Sedangkan ketiga orang teman lainnya dinyatakan sehat. Proses selanjutnya kita serahkan ke bagian pemulasaraan jenazah untuk dikirim kembali kepada pihak keluarga,” pungkasnya. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang akan mendaki gunung, harus memperhatikan cuaca, perlengkapan serta kesiapan fisik dan mental. Sebab, belakang cuaca di kawasan gunung di Kabupaten Wonosobo kurang bersahabat, sering hujan dan muncul badai. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: