Pengamen Cantik Jadi Lulusan Terbaik Unair

Pengamen Cantik Jadi Lulusan Terbaik Unair

SURABAYA - Bekerja sebagai pengamen tidak menyurutkan semangat Noviana, mahasiswi cantikasal Surabaya untuk meraih gelar sarjana. Berkat kegigihannya, Noviana berhasil meraih gelar wisudawan terbaik predikat cumlaude, Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya. Noviana lahir dari keluarga kurang mampu. Sejak kecil dia harus turun ke jalan, menjadi pengamen. Meski kondisi perekonomian keluarga kurang beruntung, Noviana tak pernah berkecil hati. Di masa kecilnya, setiap hari mengikuti kedua kakaknya mengamen di perempatan Ngagel Jaya sejak pagi hingga sore hari. Pilihan untuk mengadu nasib di jalanan dengan menjadi pengamen, bermula saat kedua orang tuanya mengalami sakit keras. Berbagai cerita jalanan pun sempat dialami Noviana asal Menur Pumpungan Surabaya ini. \"Salah satunya sempat diringkus oleh Satpol PP Kota Surabaya,\" ujar Noviana. Namun siapa sangka bahwa kejadian tersebut, justru menjadi gerbang bagi kesuksesan Noviana. Saat dikumpulkan bersama anak jalanan lainnya, Noviana didatangi oleh seseorang, yang siap memberikan beasiswa sekolah hingga lulus. Orang baik hati itu juga memberikan pekerjaan kepada ayahnya dengan Syarat Noviana berhenti menjadi pengamen. Jejak manis pun mulai dirajut oleh Novi, saat berhasil memasuki bangku kuliah di Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya. Untuk mencukupi kebutuhan perkuliahannya, berbagai hal dilakukan, seperti berdagang barang, menjadi pelatih olahraga panah di salah satu klub memanah Surabaya, hingga magang di unit Konsultasi dan Bantuan Hukum (UKBH) Fakultas Hukum Unair. Beruntung, menginjak semester 5, Noviana menerima beasiswa perusahaan Chaeron Pokphand Indonesia yang menunjang pendidikannya hingga akhir perkuliahan. Kegigihan Noviana akhirnya membuahkan hasil. Pada hari Jumat lalu Noviana diwisuda sebagai wisudawati terbaik predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94 di Fakultas Hukum, Universitas Airlangga Surabaya. Kini, Noviana akan memulai kariernya di salah satu kantor advokat. Tak berhenti hanya di gelar sarjana, Noviana mengaku, dirinya ingin melanjutkan ke program S2. \"Saya ingin mengejar mendaftar sebagai hakim,\" tuturnya. Sementara Karyatiningsih, ibu Noviana mengatakan, sebenarnya sebagai seorang ibu tak tega melihat anaknya mengamen demi membantu perekonomian keluarga. Namun melihat tekad anak-anaknya,  dia pun hanya bisa mendoakan agar sang anak berhasil kelak.  (pul/pojokpitu/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: