Penghuni RK Hotel Rosenda Meningkat

Penghuni RK Hotel Rosenda Meningkat

MAGELANGEKSPRES.COM,Catatan zona merah yang disematkan pada Kabupaten Banyumas, terhadap peningkatan kasus Covid-19, juga dipengaruhi pada tingkat hunian di rumah karantina. Kondisi RK Diklat Baturaden, Pondok Slamet dan Wisma Wijayakusuma pada Rabu (2/12) siang, kapasitasnya sudah maksimal di atas 50 orang. Termasuk di Hotel Rosenda sudah sekitar 50 orang dan masih terus bertambah. \"Malah kita kemarin-kemarin kosong (tempat tidur) terus. Kekosongan tersebut mempengaruhi. Berarti di Banyumas ada risiko pasien Covid-19 tidak tertangani,\" kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Banyumas, dr Catur Yuni Muliatsih MM. Kadinkes Banyumas, Sadiyanto SKM M.Kes menerangkan kondisi Covid-19 di Kabupaten Banyumas sampai Rabu (2/12), jumlah pasien dengan Covid-19 yang meninggal sudah 82 orang. Dari 82 orang tersebut yang meninggal di bulan November ada 53 orang. Bulan sebelumnya Oktober ada 14 orang. Dalam 2 bulan terakhir, pasien dengan Covid-19 yang meninggal 67 orang. Masuk Desember, 8 Meninggal Untuk Desember, pada Selasa (1/12) ada 4 orang yang meninggal, ditambah pada Rabu (2/12) sampai siang sudah ada 4 orang yang meninggal dengan Covid-19. Sulit melaporkan keadaan tidak ada pasien dengan Covid-19 yang meninggal setiap harinya. \"Ada peningkatan luar biasa pasien meninggal. Seperti yang disampaikan Bupati pada rapat Covid-19, pagi ini (Rabu,red) yang positif Covid-19 banyak tidak apa-apa karena yang diswab juga banyak. Yang penting jangan sampai meninggal. Mortality rate Banyumas jika dihitung sesuai standar WHO dan Kemenkes sudah di angka 3,72,\" terangnya. Dengan angka tersebut, mortality rate di Banyumas sudah mendekati batasan maksimal dikatakan normal di angka 5. Harus dilakukan upaya-upaya untuk mencegah agar tidak banyak lagi pasien yang meninggal dengan Covid-19. Caranya menekan angka positivity rate khususnya pada orang-orang dengan usia di atas 60 tahun, orang dengan penyakit kronis dan kelompok risti bumil. \"Ini yang harus kita cegah. Pemerintah punya program turun ke kecamatan melakukan sosialisasi yang nantinya sampai ke desa hingga orang yang memiliki anggota keluarga masuk kelompok rentan Covid-19,\" ingat Kadinkes. Dari seluruh pasien meninggal dengan Covid-19, hanya 2 orang yang tidak memiliki penyakit penyerta. Disampaikannya lagi pada Rabu (2/12) kondisi tempat tidur isolasi rumah sakit rujukan di Banyumas penuh. Penuh disini ialah penuh dengan pergerakan karena sebenarnya ada tempat tidur kosong tetapi segera terisi pasien hingga selalu kosong. Di 4 Rumah Karantina Baturraden posisinya sudah terisi orang positif Covid-19 sekitar 68 orang. Masih tersedia tempat untuk menampung pergeseran pasien Covid-19 dari rumah sakit. \"Orang positif Covid-19 tapi kondisinya sehat, masih muda tidak ada penyakit kronis, kebijakan kami sekarang melakukan isolasi mandiri. Orang positif Covid-19 yang harus isolasi mandiri jumlahnya banyak sampai 467 orang. Kalau dimasukkan semua ke RK Baturraden penuh,\" tegasnya. Hal penting yang perlu diketahui masyarakat, tes swab yang sudah dilakukan Pemkab Banyumas sampai Rabu (2/12) sudah 26.656 orang. Oleh karena itu kasus positif Covid-19 di Banyumas banyak karena Pemkab benar-benar mencari orang tanpa gejal. Total kasus positif Covid-19 di Banyumas sampai November sejak Maret sudah 2.204 orang. Dari 2.204 orang yang sembuh separuhnya yaitu 1.203 orang. Oleh karena itu angka kesembuhan baru 54,5 %. \"Penularan Covid-19 di Banyumas masih terjadi karena prokes kurang ditaati lagi oleh masyarakat. Proked itu tidak hanya pakai masker dan mencuci tangan. Satu yang susah dilakukan ialah bagaimana menjaga jarak Terutama dalam kerumunan-kerumunan yang ada baik di kelompok-kelompok tertentu yang sedang melakukan kegiatan seperti rapat yang jumlah pesertanya melebihi 30 orang tanpa prokes,\" pungkas Sadiyanto. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: