Pengunjung DCF Keluhkan Permainan Harga
BANJARNEGARA – Dieng Culture Festival yang sudah genap digelar 10 kali di Dataran Tinggi Dieng menuai banyak kekaguman juga banyak kritikan dari para pengunjung. Di tahun ini berbagai keluhan diungkapkan pengunjung baik yang menjadi peserta berbayar maupun yang hanya di luar venue. Diawali dari venue yang kurang memadai hingga harga tiket parkir kendaraan yang meroket tidak lazim. “Setahu kami, harga tiket parkir kendaraan roda dua normalnya di Rp2.000 ketika ada agenda khusus, bahkan di kawasan Wonosobo kota masih menerima Rp1.000. tapi di kawasan DCF ini rata-rata di Rp10.000, bahkan ada yang dapat Rp15.000. itu pun harus berdebat dulu dengan penjaga parkir karena merasa dicurangi,” ungkap Yuni, salah satu pengunjung asal Jogjakarta. Keramaian DCF yang sudah dimulai dari hari Jumat (2/8) lalu dan berakhir hari ini (4/8) diisi pertunjukan seni dan budaya, jazz atas awan, penerbangan lampion, beberapa festival, hingga cukur rambut gimbal telah digelar dengan cukup meriah. Namun kritikan dan masukan dari pengunjung ternyata kurang mendapat respon pihak panitia dengan alasan bukan wewenang mereka. “Saya penasaran dengan DCF dan memang sengaja meluangkan waktu libur untuk tiga hari di sini, tapi selain parkir, harga makanan juga cukup ajaib. Rata-rata makanan di kisaran RP20.000. itu pun untuk makanan yang harga normalnya Rp10.000. Sementara untuk jasa, seperti toilet umum pun sampai Rp5.000. apa benar tidak ada regulasi untuk ini. Di Jogja pun tidak se heboh ini,” ungkapnya kecewa. Budaya menjaga kebersihan juga sangat disayangkan, terutama bagi para pengunjung yang berasal dari luar daerah. Bahkan beberapa pengunjung jug aturut andil dalam gerakan Dieng Bersih untuk menjaga kebersihan venue. “Sampai hari terakhir asih saja ada yang buang sampah sembarangan, padahal tempat sampah juga sudah di sediakan di beberapa titik dan ada gerakan Dieng Bersih yang sebenarnya cukup menyindir mereka yang sembarangan buang sampah,” ungkap Ridwan, pengunjung asal Magelang. Dikonfirmasi pada salahsatu Panitia utama DCF, Alif, memang adabanyak keluhan dari pengunjung terkait masalah tariff hingga masalah parkir yang dirasa tidak masuk akal. Bahkan menurutnya 95% dari pedagang menaikkan harga meskipun tetap ada yang menerapkan harga wajar. “Harapan kami dari panitia semoga kedepannya pengunjung cerdas ketika memilih tempat makan yang ada daftar menu dan harganya,” ungkap Alif. Terkait masalah parkir, memang pemilik tempat atau lahan tidak berhubungan dengan panitia DCF ataupun pihak kedinasan seperti Dishub, sehingga banyak dari mereka yang secara inisiatif membuka lahan parkir namun dengan ketentuan tariff sendiri-sendiri. (win) --
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: