Pengurus MUI Purworejo Dilantik
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purworejo untuk masa khidmah 2020-2025 dilantik, di antaranya yakni Ketua Umum MUI yang dijabat KH Achmad Hamid AK SPdI menggantikan (alm) KH Abdullah Syarqowi. Pelantikan pengurus dilakukan Ketua Umum MUI Jawa Tengah DR KH Ahmad Darodji MSi, di Pendopo Kabupaten Purworejo, kemarin. Pelantikan juga disaksikan Wakil Bupati Hj Yuli hastuti SH beserta Forkopimda, Sekda Drs Said Romadhon, tokoh ulama, dan Kepala dinas instansi terkait. Dalam sambutannya Yuli Hastuti mngucapkan selamat atas dilantiknya Ketua Umum MUI dan pengurus, dengan harapan akan melanjutkan kepengurusan MUI sebelumnya dan menjadikan MUI terus menjadi yang dibutuhkan masyarakat. Utamanya dalam hal yang berkaitan dengan kebenaran-kebenaran ajaran dalam Islam. Dikatakan, MUI merupakan wadah atau majelis tempat berhimpunnya para ulama dan cendekiawan muslim, untuk menyatukan gerak dan langkah umat Islam dalam mewujudkan cita-cita bersama. Di antaranya, merajut kebersamaan atas dasar ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Wathoniyah, dan ukhuwah Insaniyah dalam ikhtiar turut menjaga keutuhan NKRI, serta demi terwujudnya umat Islam yang berkualitas dan berkarakter rahmatan lil ‘alamin. Baca Juga Money Politik di Pilkada Diancam 6 Tahun Penjara, Bawaslu Tandatangani Pakta Integritas Dengan berbagai persoalan yang ada kata Yuli Hastruti, kehadiran MUI makin dirasakan kebutuhannya sebagai sebuah organisasi kepemimpinan umat Islam yang bersifat kolektif dalam rangka menjaga moralitas masyarakat, serta meningkatkan persatuan umat Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, pengurus MUI Kabuapten Purworejo yang baru, diharapkan semakin amanah dan dapat melaksanakan tugas serta tanggungjawabnya dengan sebaik-baiknya demi kemaslahatan umat. “Saya juga mohon agar MUI turut serta perannya dalam memutus mata rantai penularan virus covid-19 dan mohon doanya, semoga virus covid segera berakhir dan kita bisa beraktifitas seperti sediakala,” tutur Yuli Hastuti. Sementara itu KH Ahmad Darodji mengucapkan allahmdulilah masih ada yang mau menjadi pengurus MUI, karena menjadi pengurus MUI itu menambah waktu, menambah tenaga, menambah pikiran. Berbeda kalau menjadi camat atau pejabat lainnya mendapat kehormatan. Tapi MUI itu dibutuhkan masyarakat jadi silahkan digunakan dengan sebaik-baiknya. Termasuk juga untuk ikut mensosialisaikan pencegahn covid, bisa melalui ceramah pengajian, khutbah, dan lainnya. Terkait akan dilaksanakannya Pilkada serentak, KH Ahmad Darodji mengajak MUI sebagai pemererat persaudaraan, untuk selalu menjaga persatuan. “Jangan sampai terjadi bentrokan satu sama lain. Silahkan berbeda tapi jangan sampai terjadi bentrokan karena banyak yang setelah pemilu ada yang kalah lalu terjadi bentrokan. Sebagai ulama kita tidak hanya mengambil langkah yang benar tetapi juga harus pener,” tuturnya. (luk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: